TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria tewas setelah dia meledakkan alat peledak di sebuah gedung pengadilan di ibu kota Ukraina, Kyiv, kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko pada Rabu.
Ihor Humeniuk, yang ditahan pada 2015 karena serangan di dekat parlemen Ukraina, meledakkan perangkat itu setelah membarikade dirinya di toilet.
Dua petugas polisi terluka saat mereka mencoba menahan pria tersebut, setelah dia mencoba melarikan diri setelah sidang.
“Dia mungkin meninggal setelah secara tidak sengaja menginjak bahan peledak,” kata Klymenko kepada wartawan.
Tampaknya insiden tersebut tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Keadaan pasti seputar insiden di gedung pengadilan Shevchenkivskyi tidak jelas, tetapi sejumlah ledakan dilaporkan, salah satunya melukai dua petugas dan satu lagi menewaskan Humeniuk sendiri.
Polisi tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit dan berada dalam kondisi stabil."Hidup mereka diselamatkan oleh perisai mereka," kata Klymenko.
Bagaimana Humeniuk memperoleh bahan peledak itu belum jelas, tetapi para pejabat mengatakan insiden itu akan menjadi bahan penyelidikan kriminal.
Rekaman yang dibagikan oleh kantor berita Reuters menunjukkan ambulans tiba di gedung pengadilan, dengan polisi membuka jalan bagi mereka. Video lain yang beredar di media sosial menunjukkan satu orang dibawa pergi dari tempat kejadian dengan tandu.
Humeniuk menghadiri sidang terkait keterlibatannya dalam serangan pada 2015 di dekat parlemen Ukraina. Dia dituduh melempar granat selama demonstrasi menentang rencana untuk memberikan lebih banyak otonomi ke wilayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina.
Ledakan pada 2015 menyebabkan tiga anggota garda nasional tewas dan lebih dari 140 orang terluka. Humeniuk membantah melempar granat saat itu.
Pilihan Editor: Rusia Tuding Barat Berada di Balik Serangan Drone di Dekat Moskow
REUTERS