Kelemahan Otoritas Palestina
Skala operasi Israel, salah satu yang terbesar dalam 20 tahun, menunjukkan meningkatnya kekuatan kelompok militan di Jenin, di mana Israel memperkirakan hampir separuh populasinya berafiliasi dengan Jihad Islam atau Hamas, yang menguasai Gaza.
Itu juga menggarisbawahi kelemahan Otoritas Palestina, yang dibentuk sekitar 30 tahun lalu setelah perjanjian damai Oslo, yang tidak mampu memaksakan diri melawan Israel atau kelompok militan di Jenin atau Nablus di dekatnya.
Kedua kota tersebut telah menjadi pusat perlawanan Palestina secara tradisional, tetapi posisi mereka menjadi lebih jelas karena gelombang kekerasan melanda Tepi Barat selama dua tahun terakhir.
Di Jenin, rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan ratusan orang berkumpul pada dini hari di depan kantor gubernur Otoritas Palestina yang dijaga ketat, melemparkan batu ke tembok setinggi 5 meter.
Israel sangat kritis terhadap Otoritas Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas yang berusia 87 tahun, menuduh mereka gagal mengendalikan kelompok-kelompok militan. Pejabat Otoritas Palestina pada gilirannya mengatakan Israel telah membuat mereka tidak mungkin untuk melakukan kontrol apa pun dengan sengaja melemahkan dan merongrong otoritas mereka. Survei menunjukkan hampir 80% warga Palestina ingin Abbas mengundurkan diri, tetapi karena tidak ada penerus yang ditunjuk dan tidak ada pemilihan yang diadakan selama hampir 20 tahun, masih belum jelas siapa yang akan menggantikannya.
REUTERS
Pilihan Editor: 10 Negara dengan Polusi Udara Terparah di Dunia