Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Negara dengan Polusi Udara Terparah di Dunia

Reporter

image-gnews
Polusi udara menyelimuti kawasan Bangkok, Thailand, 7 Maret 2023. Pemerintah Metropolitan Bangkok BMA memerintahkan warganya untuk menggunakan masker wajah dan menghindari aktivitas luar ruangan setelah tingkat debu halus naik di atas tingkat aman di beberapa daerah ibu kota Thailand pada Selasa (7/3) pagi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Polusi udara menyelimuti kawasan Bangkok, Thailand, 7 Maret 2023. Pemerintah Metropolitan Bangkok BMA memerintahkan warganya untuk menggunakan masker wajah dan menghindari aktivitas luar ruangan setelah tingkat debu halus naik di atas tingkat aman di beberapa daerah ibu kota Thailand pada Selasa (7/3) pagi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBesarnya tanggung jawab suatu negara dalam menghadapi krisis iklim dan polusi udara global bergantung pada sejumlah faktor penyebab yang mereka hasilkan, seperti emisi karbon. Pencemar udara terbesar perlu mengambil tindakan signifikan untuk mengimbangi jejak karbon mereka dengan mendukung proyek lingkungan di seluruh dunia.

Melansir climatetrade.com, lebih dari 30 gigaton karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer Bumi. Itu adalah sumber utama gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Bagian paling besar dari gas-gas tersebut berasal dari penggunaan bahan bakar fosil, pembangkit energi tak terbarukan, serta pelbagai aktivitas manusia yang mencemari.

Laporan terakhir Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) menunjukkan bahwa selama 2020, konsentrasi CO2 di atmosfer kembali memecahkan rekor meskipun sudah terjadi penurunan emisi bahan bakar fosil berkat Covid-19. Secara khusus, konsentrasinya mencapai 413 bagian per juta (parts per million atau ppm) pada 2020 atau 149 persen lebih tinggi dibanding era pra-industri (sebelum 1750).

Pencemar Udara Terbesar di Dunia

Walau demikian, sebagian besar polusi udara berasal dari beberapa negara saja. China sendiri telah menghasilkan 30,9 persen dari seluruh emisi global, sedangkan Amerika Serikat 13,3 persen. Menurut data BP p.l.c., berikut 10 negara penghasil emisi terbanyak berdasarkan jumlah karbon dioksida yang dilepaskan.

  1. China (2020: 11,46 miliar ton | 2021: 12,04 miliar ton)
  2. Amerika Serikat (2020: 4,88 miliar ton | 2021: 5,17 miliar ton)
  3. India (2020: 2,49 miliar ton | 2021: 2,8 miliar ton) 
  4. Rusia (2020: 2,01 miliar ton | 2021: 2,17 miliar ton)
  5. Jepang (2020: 1,06 miliar ton | 2021: 1,08 miliar ton)
  6. Iran (2020: 856,9 juta ton | 2021: 892,7 juta ton)
  7. Indonesia (2020: 694,3 juta ton | 2021: 713,1 juta ton)
  8. Arab Saudi (2020: 670,4 juta ton | 2021: 679,4 juta ton)
  9. Jerman (2020: 618,1 juta ton | 2021: 646,7 juta ton)
  10. Korea Selatan (2021: 614,2 juta ton | 2021: 628,7 juta ton)

Mencapai Netralitas Karbon

Negara-negara di atas tidak bisa mencapai netralitas karbon hanya dengan mengurangi emisi domestik. Mereka perlu mengimbangi sebagian besar jejak karbon di pasar karbon internasional. Oleh karena itu, penting halnya untuk mengatasi efek rumah kaca dengan langkah-langkah inovatif seperti efisiensi energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, hingga pengolahan limbah yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya kolaboratif dan kebijakan yang kuat akan membuahkan netralitas karbon, keseimbangan iklim global, serta lingkungan sehat bagi generasi mendatang.

Pilihan editor: Ragam Sumber Polusi yang Sebabkan Kualitas Udara Jakarta Buruk Menurut Pemprov DKI, Bukan Cuma dari Kendaraan

SYAHDI MUHARRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Perawatan Kulit yang Disarankan untuk Lawan Polusi Udara

10 jam lalu

Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id
Kandungan Perawatan Kulit yang Disarankan untuk Lawan Polusi Udara

Dokter menjelaskan perawatan kulit pada polusi udara yang buruk saat ini ialah melindungi dari matahari dan bahaya partikel polutan.


Tarif Parkir Progresif Rp 7.500 per Jam untuk Mobil di Jakarta Disebut Berlaku per 1 Oktober

23 jam lalu

Pengendara memberikan tiket parkir saat akan membayar parkir di Lapangan Parkir IRTI Monas, Jakarta, Selasa, 22 Juni 2021. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana memberlakukan tarif parkir tertinggi hingga Rp 60 ribu per jam untuk kendaraan mobil yang kedapatan belum membayar pajak kendaraan bermotor dan kendaraan tersebut tidak lulus emisi serta tarif parkir tertinggi diberlakukan juga untuk lokasi parkir yang bersinggungan dengan angkutan umum massal hingga radius 500 meter. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tarif Parkir Progresif Rp 7.500 per Jam untuk Mobil di Jakarta Disebut Berlaku per 1 Oktober

Selain penerapan tarif parkir progresif, DKI juga diminta implementasi tegas terhadap kendaraan roda empat yang tidak lulus uji emisi.


Motor Listrik Diklaim Mampu Tekan Polusi Udara

2 hari lalu

Karyawan memeriksa sepeda motor listrik di diler United E-Motor, Galur, Jakarta Pusat, Kamis24 Agustus 2023. Kemenko Marves menyatakan pemerintah tengah membahas kebijakan agar konsumen bisa lebih mudah mendapatkan subsidi pembelian motor listrik baru yang rencananya melalui skema satu KTP untuk satu motor listrik baru dengan jumlah subsidi masih sebesar Rp7 juta. Tempo/Tony Hartawan
Motor Listrik Diklaim Mampu Tekan Polusi Udara

Motor listrik dianggap mampu mengurai emisi karbon serta menekan polusi udara yang kian mengkhawatirkan.


Hingga Akhir 2023, Beam Moblity Yakin 10.000 Unit Sepeda Listriknya Beredar di Indonesia

2 hari lalu

(Kiri ke kanan) Country Manager Beam Mobility Indonesia Devraj Shativelu, Head of Expansion Beam Mobility Indonesia Ricky Sjofyan, dan Senior Communications Associate Beam Mobility Indonesia Bagus Sukmana. Dalam acara Beam Xperience September, Roundtable Discussion di Sentosa Seafood Senayan, Jakarta Selatan pada Senin, 25 September 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani
Hingga Akhir 2023, Beam Moblity Yakin 10.000 Unit Sepeda Listriknya Beredar di Indonesia

Jumlah armada sepeda listrik yang digunakan Beam Mobility di Indonesia hingga akhir tahun 2023 diyakini terus bertambah menjadi 10.000 unit.


Temuan Nafas dan Halodoc Soal Polusi Udara, Keluhan Asma dan Bronkitis Melejit 5x Lipat

2 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Temuan Nafas dan Halodoc Soal Polusi Udara, Keluhan Asma dan Bronkitis Melejit 5x Lipat

Berikut lima temuan utama dari hasil studi bersama terkait polusi udara yang dilakukan pada Juni-Agustus 2023.


Semarak Pemilu, Lesu Ekonomi

2 hari lalu

Semarak Pemilu, Lesu Ekonomi

Analis menilai belanja politik saat pemilu tak cukup untuk menopang pertumbuhan ekonomi.


Jakarta Timur Jadi Target Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Banyak Cerobong Pabrik

2 hari lalu

Lokasi pembakaran untuk produksi arang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 31 Agustus 2023. Pelaku usaha itu diminta tutup permanen karena terbukti menyumbang polusi udara.  TEMPO.CO/Ohan
Jakarta Timur Jadi Target Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Banyak Cerobong Pabrik

Jakarta Timur memiliki banyak industri dan berpotensi menjadi salah satu penyumbang sumber polusi udara.


Bantu Jaga Kualitas Udara, dari Bikin Taman sampai Merawat Mobil

3 hari lalu

Ilustrasi Tanaman Indoor/Canva
Bantu Jaga Kualitas Udara, dari Bikin Taman sampai Merawat Mobil

Bantu kurangi dampak polusi udara dalam kehidupan sehari-hari. Berikut lima tips menjaga kualitas udara yang lebih baik.


Dampak Polusi Udara, Kasus Penyakit Pernapasan Naik 34 persen

3 hari lalu

Pejalan kaki melintas di JPO Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Jakarta masih mendapatkan predikat kualitas udara terburuk pada Senin pagi ini. TEMPO/Subekti
Dampak Polusi Udara, Kasus Penyakit Pernapasan Naik 34 persen

Riset Nafas dan Halodoc menunjukkan peningkatan penyakit pernafasan hingga 34 persen karena dampak polusi udara.


KLHK Segera Terapkan Standarisasi Alat Ukur Kualitas Udara, Ini Harapan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI

3 hari lalu

Warga memantau kualitas udara dengan aplikasi telepon genggam di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Jakarta berada di peringkat keenam dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di seluruh dunia.  TEMPO/Subekti.
KLHK Segera Terapkan Standarisasi Alat Ukur Kualitas Udara, Ini Harapan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI

Standarisasi ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan informasi kualitas udara yang terjamin dan lebih akurat.