TEMPO.CO, Jakarta - Data yang dipublikasi Federal Statistical Office (Destatis) pada Kamis, 22 Juni 2023, memperlihatkan ekspor Jerman ke Rusia pada Mei 2023 anjlok dibanding periode sama tahun lalu. Ekspor Jerman turun 36,7 persen atau menjadi 700 juta euro (Rp 11 triliun).
Rusia saat ini berada diurutan ke 16 di antara mitra-mitra ekspor Jerman di luar Uni Eropa. Pada Februari 2022 atau sebelum konflik Ukraina meletup dan Uni Eropa menjatuhkan rentetan sanksi-sanksi ke Moskow, Rusia ada diurutan ke lima dalam daftar ekspor negara-negara ke Jerman.
Secara keseluruhan ekspor Jerman pada Mei 2023, mengalami kenaikan dibanding bulan lalu sebanyak 1 persen atau total 59,4 miliar euro (Rp 977 triliun). Pada Mei 2022, ekspor Jerman mengalami penurunan 2,3 persen. Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan orientasi ekspor Jerman sedang menderita, khususnya karena perekonomian global masih lemah. Ekspor Jerman terbesar masih dipegang oleh Amerika Serikat, yang pada bulan lalu sebesar 12,5 miliar euro (Rp 205 triliun).
Roda perdagangan antara Rusia dengan negara-negara anggota Uni Eropa sejak Februari 2022 terus mengalami penurunan, yang sebagian besar dipicu oleh sanksi-sanksi blok itu ke Moskow. Menurut Ruslan Davydov Kepala sementara Russian Federal Customs Service, Uni Eropa telah kehilangan statusnya sebagai mitra dagang utama Rusia, di mana pasar perdagangan luar negeri Rusia ke Uni Eropa turun dari 38 persen pada dua tahun lalu ke 17,6 persen pada 2023.
Destatis sebelumnya melaporkan impor Jerman ke Rusia anjlok lebih dari 90 persen dalam 16 bulan terakhir, yang sebagian besar dipicu turunnya suplai energi Rusia. Pada Februari 2023, impor produk-produk Jerman ke Rusia senilai 300 juta euro (Rp 4,9 triliun) atau turun dari 3.7 miliar euro pada tahun sebelumnya.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Revisi PP Tentang Devisa Hasil Ekspor Sudah Diserahkan ke Jokowi, Kemenko Perekonomian: Tunggu Saja Kapan Dirilis
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
