TEMPO Interaktif, Kolombo: Militer Sri Lanka menyerbu sebuah rumah sakit di kawasan yang dikecamuk perang, Sabtu (2/5). Menurut keterangan dokter di rumah sakit kepada situs yang terkait dengan kelompok pemberontak Macan Tamil, sebanyak 64 warga sipil tewas akibat serangan tersebut.
Petugas kesehatan di kawasan yang dikecamuk perang tersebut mengonfirmasikan bahwa rumah sakit itu dihantam dua kali ledakan sepanjang Sabtu. Namun, militer Sri Lanka membantah mereka telah menyerang rumah sakit tersebut.
Sri Lanka saat ini didesak dunia internasional untuk menghentikan serangan kepada para pemberontak agar tidak memakan korban sekitar 50 ribu warga beretnis Tamil yang terjebak dalam pertempuran tersebut.
Pemerintah Sri Lanka, yang telah menyudutkan Macan Tamil, membantah telah menyerang rumah sakit tersebut. Namun, pemerintah berjanji untuk menghentikan serangan udara dan artileri di kawasan tersebut.
Menurut situs TamilNet Web, serangan pemerintah telah mengenai rumah sakit di Mullivaaykkaal dua kali pada Sabtu pagi. Akibatnya, sekitar 64 orang tewas dan 87 orang lainnya terluka.
Hal tersebut diungkapkan pejabat kesehatan lokal. Akan tetapi, pejabat tersebut enggan menyebutkan identitasnya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media.
Situs TamilNet Web mengatakan bahwa seorang dokter relawan tweas akibat serangan tersebut begitu juga dengan tiga pekerja medis. Meski rumah sakit tersebut terletak di kawasan yang dikuasai pemberontak, itu tetap dijalani dokter-dokter pemerintah.
AP| KODRAT SETIAWAN