TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli selusin pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dengan nilai US$ 734,53 juta atau sekitar Rp 10,95 triliun. Jet tempur itu sedianya akan tiba di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, selambat-lambatnya 24 bulan setelah teken kontrak. Menurut Prabowo, pembelian Mirage 2000-5 disebabkan pesawat milik TNI Angkatan Udara sudah tua.
Selain Indonesia, tren belanja militer global meningkat karena perang Rusia Ukraina. Angkanya naik 3,7 persen menjadi US$ 2.240 miliar pada 2022, menurut data Stockholm International Peace Research Institute. Indonesia sendiri berada pada urutan ke-27 negara yang paling banyak mengeluarkan anggaran belanja militer.
Lantas, bagaimana spesifikasi pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia? Simak ulasannya seperti dilansir dari flightgear.org.
Spesifikasi Pesawat Tempur Mirage 2000-5
Mirage 2000-5 adalah jet tempur generasi keempat bermesin tunggal dari Dassault Aviation dan ditingkatkan oleh Thales Group, dua perusahaan asal Prancis. Pesawat itu mulai dibuat pada awal 1990-an karena versi sebelumnya, Mirage-2000, sudah ketinggalan zaman dibandingkan model F-16 terbaru buatan Amerika Serikat.
Pengembangan Mirage 2000-5 mencakup kemampuan membawa pod penarget laser dan radar multi-target pulse-doppler, pembaruan sistem pertahanan dan avionik, kokpit kaca yang kompatibel dengan penglihatan, layar tampilan bersudut lebar (wide-angle head-up display), serta kontrol HOTAS (hands on throttle-and-stick).
Mirage 2000-5 mula-mula beroperasi untuk Angkatan Udara Prancis, lalu diekspor ke beberapa negara. Dassault kemudian meningkatkannya kembali dengan membuat Mirage 2000-5 Mark 2 yang paling canggih di antara semua varian Mirage 2000.
Berikut spesifikasi teknis dari Mirage 2000-5.
Karakteristik umum
Kru: 1
Panjang: 14,36 meter
Lebar sayap: 9,13 meter
Tinggi: 5,20 meter
Area sayap: 41 meter persegi
Berat
Berat kosong: 7.500 kilogram
Berat angkut: 13.800 kilogram
Berat maksimal lepas landas: 17.000 kilogram
Mesin
Mesin: 1 unit SNECMA M53-P2 afterburning turbofan
Dorongan kering: 64,3 kN
Dorong dengan afterburner (pembakaran lanjut): 95,1 kN
Performa
Kecepatan maksimum di ketinggian tinggi: Mach 2,2 (2.530+ kilometer per jam)
Kecepatan maksimum di ketinggian rendah: 1.110 kilometer per jam
Jangkauan: 1.550 kilometer dengan tangki jatuh
Jangkauan feri: 3.335 km dengan bahan bakar tambahan
Batas ketinggian: 17.060 meter
Laju pendakian: 285 meter per detik
Pemuatan sayap: 337 kilogram per meter persegi
Daya dorong per berat: 0,91
Laju rol: 270 derajat per detik
Batas G: +9,0 g / -3,2 g (mode override: 11 g, batas struktural: 12 g)
Alasan Kemenhan Beli Jet Tempur Mirage 2000-5
Pihak Kemenhan menjelaskan alasan pembelian selusin pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI, Edwin Adrian Sumantha, menyatakan bahwa pembelian itu dilakukan karena adanya penurunan kesiapan tempur TNI AU.
Edwin menyatakan penurunan kesiapan tempur tersebut karena adanya sejumlah pesawat tempur TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan (upgrade) atau pun perbaikan (overhaul/repair). Adapun sejumlah pesawat TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan maupun menjalani perbaikian, diantaranya adalah F-5 Tiger dan Hawk 100/200, F-16 hingga Sukhoi Su 27/30.
"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," kata Edwin melalui keterangan tertulisnya.
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM
Pilian Editor: Jepang Naikkan Usia Berhubungan Seks dari 13 Menjadi 16 Tahun