TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Kamis, 15 Juni 2023, mengumumkan rencana akan menggelar pemilihan umum di wilayah pendudukan Ukraina dalam tiga bulan mendatang.
Ini merupakan upaya terbaru Moskow untuk memberi sinyal bahwa pihaknya memegang kendali bahkan ketika serangan balasan Ukraina telah mendorong pasukannya mundur di beberapa daerah.
Serangan Ukraina masih dalam tahap awal, dan para ahli militer mengatakan pertempuran yang menentukan masih ada di depan. Menurut Reuters, tentara Rusia tewas dan kendaraan lapis baja yang terbakar tyerlihat berjejer di pinggir jalan di desa-desa yang baru direbut kembali oleh pasukan Ukraina.
"Orang-orang heroik kami, pasukan kami di ... garis depan menghadapi perlawanan yang sangat keras," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kepada NBC News dalam sebuah wawancara di Kyiv. "Karena bagi Rusia untuk kalah melawan Ukraina dalam serangan ini, menurut saya, sebenarnya berarti kalah perang."
Zelensky mengatakan berita dari garis depan "umumnya positif tetapi sangat sulit".
Melanjutkan kampanyenya untuk bantuan militer, Zelensky mendesak parlemen Swiss mengizinkan negara-negara lain mengekspor kembali senjata buatan Swiss ke Ukraina. Ia mengatakan langkah seperti itu oleh negara netral akan sangat penting.
Menurut laporan Reuters dari desa Neskuchne dan Storozheve selama dua hari terakhir, tentara Ukraina berhasil maju beberapa kilometer ke selatan di sepanjang sungai Mokry Yali ke wilayah yang telah dikuasai Rusia sejak hari-hari awal invasi tahun lalu.
Beberapa mayat tentara Rusia tergeletak di jalan-jalan desa yang hancur dan tidak berpenghuni. Pasukan Ukraina di Storozhev mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menewaskan sekitar 50 tentara Rusia dan menangkap empat orang di sana.
Militer Ukraina, yang tetap bungkam tentang serangan balasan tersebut selama lebih dari seminggu, pada hari Kamis mengadakan pengarahan media pertama sejak serangan balasan dimulai.
Pasukan mengklaim telah merebut setidaknya tujuh pemukiman dan 100 km persegi wilayah dalam dua serangan besar di selatan sejauh ini, kata Brigadir Jenderal Oleksii Hromov.
"Kami siap melanjutkan pertempuran untuk membebaskan wilayah kami meski dengan tangan kosong," katanya.
Tentara di front selatan telah maju hingga 7 km di daerah sepanjang Mokry Yali, serta hingga 3 km di sumbu lain lebih jauh ke barat dekat desa Mala Tokmachka, Ukraina kata pejabat militer.
Mereka juga mengklaim mencatat kemajuan di timur di sekitar kota Bakhmut yang direbut Moskow bulan lalu sebagai satu-satunya hadiah utama untuk serangan besar musim dingin dan musim semi yang menyaksikan pertempuran darat paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras minggu ini bahwa tujuan Moskow di Ukraina tetap tidak berubah. Dia mengklaim bahwa pasukan Rusia menimbulkan korban 10 kali lebih banyak di Ukraina daripada yang mereka alami.
REUTERS
Pilihan Editor Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Kepulauan Fiji