Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Pemerkosa dan Pembunuh 30 Perempuan Tua  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Los Angeles: Polisi Los Angeles, Amerika Serikat, menduga keras bahwa seorang pegawai asuransi berusia 72 tahun, yang ditangkap bulan lalu, bertanggung jawab atas rangkaian perkosaan dan pembunuhan 30 perempuan tua pada 1970-an sampai 1980-an.

Tersangka pembunuh berantai ditangkap Rabu (29/4) setelah DNA-nya cocok dengan DNA yang ditemukan di lima lokasi perkosaan dan pembunuhan pada 1970-an.

Si tersangka pembunuh, Floyd Thomas Jr., kemungkinan besar, ia juga membunuh 25 perempuan lain karena gaya kejahatannya sama: diperkosa dan korban ditemukan tewas dengan kain atau bantal menutupi mukanya.

Thomas kelahiran Los Angeles. Ibunya meninggal saat ia baru 12 tahun sehingga dibesarkan oleh bibi dan ibu angkatnya. Pada 1956, ia bergabung Angkatan Udara Amerika Serikat tapi ia sering terlambat dan tidak becus sehingga dipecat.

Sebuah kasus pencurian dan usaha perkosaan membuatnya masuk penjara selama enam tahun pada 1957. Di mendapat pembebasan bersyarat. Tapi karena melanggar persyaratan pembebasan, ia dipenjara kembali pada 1966.

Di awal 1970-an, satu gelombang pembunuhan dan perkosaan para nenek di Los Angeles Barat merebak. Polisi menjuluki pelaku sebagai "Pemerkosa dari kawasan Barat". Polisi bahkan sampai membentuk gugus tugas untuk memburunya.

Usia korban perempuan kulit putih berusia antara 50-90 tahun, tinggal sendiri, dan sebagian besar para janda. Sebanyak 17 korban ditemukan tewas dengan bantal atau selimut menutupi mukanya.

Seorang saksi mencatat nomor mobil Thomas setelah memperkosa di Pasadena. Ia dinyatakan bersalah atas perkosaan itu sehingga masuk penjara pada 1978. Tapi polisi tidak menghubungkannya dengan rangkaian pembunuhan di Los Angeles Barat.

Thomas dilepas kembali pada 1983. Ia pindah ke Chino, kota satelit Los Angeles. Di Chino dan sekitarnya muncul pembunuhan berantai. Setidaknya ada lima kasus dengan jejak sama seperti di Los Angeles Barat: korban perempuan tua yang ditemukan tewas dengan muda ditutupi selimut dan bantal.

Gelombang pembunuhan ini tiba-tiba saja berhenti pada 1989. Kasus pun menjadi gelap, sebagian besar mulai lupa. Meski ada 20 korban yang selamat, tapi para reserse tidak bisa menghubungkan rangkaian pembunuhan setelah 1983 dan sebelum 1978 karena deskripsi korban saling bertentangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemajuan baru muncul pada 2001 saat Polisi Los Angeles membentuk Unit Pembunuhan Kasus Lama. Mereka berusaha memecahkan sekitar 9.000 kasus pembunuhan yang belum terungkap, dengan memanfaatkan data induk DNA yang mulai dikumpulkan.

Dalam memecahkan kasus yang masih gelap, Unit ini juga mengumpulkan DNA orang-orang yang pernah divonis bersalah atas serangan seksual. Thomas pun, yang pernah dipenjara karena memperkosa di Pasadena, diambil contoh DNA-nya.

Ternyata DNA Thomas, pada Senin (27/4), terlihat cocok dengan DNA DNA pria yang ditemukan di lokasi pembunuhan Ethel Sokoloff, 68 tahun dan Elizabeth McKeown, 67 tahun. Dua nenek itu diperkosa dan dibunuh pada 1970-an. Kecocokan DNA di lokasi Sokoloff dn McKeown ini sudah diketahui sejak 2004, tapi saat itu belum ada DNA tersangka.

Dua hari kemudian, DNA Thomas kembali ditemukan sesuai dengan empat lima pembunuhan lain. Thomas pun segera dicokok di apartemennya.

Kasus ini membuat polisi curiga Thomas juga bertanggung jawab atas 25 pembunuhan lain yang belum terungkap sejak 1950-an karena cirinya sama: korban perempuan berusia 50 tahun ke atas, diperkosa, dan ditemukan tewas dengan kepala tertutup bantal atau selimut.

Selain itu, ada kecocokan waktu. Pada 1978, rangkaian pembunuhan di Los Angeles Barat tiba-tiba berhenti. Saat itu pula, Thomas ditangkap dan dipenjara karena kasus perkosaan.

Begitu pula saat rangkaian pembunuhan di sekitar Chino mulai terjadi pada 1983. Saat itu Thomas sudah bebas dan pindah rumah ke sekitar Chino.

Yang menjadi sedikit misteri sekarang hanya satu: mengapa tiba-tiba Thomas pensiun sebagai pembunuh berantai pada 1989. Saat itu, kejadian besar bagi Thomas hanya satu: ia mulai bekerja di Dana Asuransi Kompensasi Negara Bagian.

"Mengapa ia berhenti, kami belum tahu pasti," kata reserse Los Angele, Rick Jackson. "Tapi siapa tahu? Mungkin karena ia mulai tua."


REUTERS/LOS ANGELES TIMES/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran