TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa salah satu komandan seniornya masih hidup dan sehat. Ia menepis laporan bahwa dia telah terbunuh atau terluka di Ukraina.
Komandan perang Chechnya, Adam Delimkhanov, mengepalai divisi dari garda nasional Rusia. Dia juga anggota parlemen Rusia. Dia dipandang sebagai pejabat paling senior kedua di wilayah Kaukasia setelah Kadyrov.
Kadyrov, telah memimpin Chechnya sejak 2007. Ia merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Kadyrov mengatakan dalam sebuah posting di aplikasi pesan Telegram bahwa Delimkhanov "hidup dan sehat dan bahkan tidak terluka".
Kadyrov menambahkan bahwa dia tahu Delimkhanov tidak terluka. Dia menyebut berita soal Delimkhanov adalah "serangan informasi palsu." Namun dia tetap diam untuk mempermalukan media Ukraina yang melaporkan dugaan bahwa komandan terluka.
Delimkhanov, yang aktif di media sosial, dengan lebih dari setengah juta pengikut di Telegram, tidak berkomentar. Dalam posting selanjutnya di Telegram, Kadyrov mengejek laporan media Ukraina tentang Delimkhanov karena "kebohongan yang kurang ajar." Kadyrov mengatakan dia sementara tidak dapat berkomunikasi dengan Delimkhanov saat berada di Ukraina.
Sebelumnya pada hari Rabu, saluran televisi Rusia Zvezda mengutip layanan pers parlemen mengatakan Delimkhanov terluka di Ukraina. Dalam desas-desus di saluran media sosial Ukraina, komandan Chechnya itu disebut telah terbunuh dalam serangan artileri di Ukraina selatan.
Ihwal laporan Delimkhanov terluka, Kremlin pada Rabu pagi mengatakan "khawatir" dan sedang menunggu klarifikasi tentang apa yang terjadi. Delimkhanov adalah mantan separatis Chechnya yang beralih ke Moskow bersama pasukannya. Ia ikut dalam perang Rusia Ukraina dengan memimpin pasukan Chechnya di Mariupol pada hari-hari awal konflik.
REUTERS
Pilihan Editor: Ledakan Nord Stream: Intelijen Belanda Sudah Peringatkan CIA tentang Rencana Ukraina