Fukuda, yang menjabat sebagai Asisten Direktur Jenderal WHO mengatakan kepada reporter bahwa perusahaan obat asal Swiss, Roche Holding AG, terindikasi sedang meningkatan produksi obat antiviral Tamiflu untuk menangani wabah yang telah menewaskan 176 orang di Meksiko tersebut.
Dikenal secara generik Oseltamivir, Tamiflu telah membuktikan sangat efektif mengobati strain yang baru. Fukuda mengatakan PBB telah mengeluarkan stok Tamiflu kepada negara-negara berkembang yang memerlukan, termasuk kepada Meksiko.
WHO, Rabu (29/4) telah meningkatkan status pandemi ke tingkat 5, yang mengindikasikan pandemi akan segera terjadi. “Hari ini buktinya tetap pada status terakhir,” tegas Fukuda.
Wabah flu babi yang dikenal dalam ilmu kedokteran H1N1 pertama kali merebak di Meksiko. Laboratorium WHO sejauh ini telah telah menemukan jumlah sedikit orang yang terkena infeksi di Meksiko. Fukuda mengatakan WHO mengklaim ada 97 kasus dan tujuh kematian dan total 236 kasus flu babi di seluruh dunia.
“Banyaknya kasus flu babi yang dilaporkan di Meksiko kemungkinan mewakili banyaknya pekerjaan untuk mengatasi wabah flu babi saat ini dengan melalui spesimen,” jelas Fukuda yang menambahkan bahwa beberapa ribu contoh wabah flu babi sedang dianalisa.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO