TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menyebutnya "pahlawan ransel", seorang pemuda Katolik dalam tur jalan kaki ke katedral yang mengadang pelaku serangan pisau terhadap beberapa anak di sebuah taman di Annecy.
Henri, seorang mahasiswa manajemen dan filsafat berusia 24 tahun, berada di dekat tempat bermain di taman Le Paquier ketika dia melihat pria itu menyerang anak-anak di kereta dorong ketika ibu mereka mati-matian berusaha melindungi mereka pada Kamis.
Rekaman video menunjukkan dia mencoba memblokir penyerang dengan salah satu dari dua ranselnya, mengejar pria itu ke taman bermain dan melemparkan salah satu tasnya ke penyerang.
Sejauh ini, sebagian besar Prancis hanya mengenalnya dengan nama depannya. Hanya itu yang ada di akun media sosialnya dan polisi belum menjelaskan lebih detail.
Media Prancis menyebutnya "héros au sac à dos" (pahlawan ransel). Satu-satunya komentar publiknya sejauh ini adalah pesan "Berdoa untuk anak-anak, saya baik-baik saja," di halaman Facebook-nya.
Radio Europe 1 mengatakan Henri akan bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron pada Jumat malam, 9 Juni 2023.
Empat balita dan dua pensiunan ditikam dalam serangan pisau di kota pegunungan Prancis yang tenang pada hari Kamis. Pihak berwenang mengatakan tersangka utama adalah pengungsi Suriah.
Sebuah video penyerangan, yang diambil oleh pengamat dan diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan penyerang melompati tembok rendah ke taman bermain anak-anak dan berulang kali menerjang seorang anak di kereta dorong, menyorong seorang wanita yang mencoba menangkisnya, sementara Henri mengejar dan memukulnya dengan ranselnya.
Dia kemudian terlihat mengejar penyerang melintasi hamparan luas padang rumput Le Paquier, menjatuhkan salah satu ranselnya untuk berlari lebih cepat, karena polisi juga mulai mengejar.
Akun Facebook dan Instagram Henri dibanjiri pesan ucapan terima kasih atas tindakannya.
"Semoga Tuhan memberkati Anda ... Anda melakukan apa yang Anda bisa pada saat itu, Anda tidak menyerah, Anda tidak lari. Anda adalah malaikat," tulis pengguna Instagram Mag Capone di situsnya.
REUTERS
Pilihan Editor: Ribuan Orang Dievakuasi di China Akibat Tanah Retak dekat Gedung Tinggi