TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengungsi Suriah melukai empat anak dan seorang dewasa dalam serangan pisau di sebuah taman di kota Annecy, Prancis tenggara, Kamis, 8 Juni 2023, kata polisi, menyebabkan beberapa korban sakit kritis di rumah sakit.
Penyerang adalah warga negara Suriah dengan status pengungsi resmi di Prancis, kata seorang pejabat polisi kepada Reuters. Dia tidak dikenal oleh badan keamanan dan motifnya tidak jelas, kata sumber investigasi.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan di Twitter bahwa penyerang telah ditangkap.
Dua anak dan satu orang dewasa berada dalam kondisi yang terancam jiwanya, sementara dua anak luka ringan, kata polisi.
"Anak-anak dan satu orang dewasa berada di antara hidup dan mati. Bangsa ini terkejut," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah pernyataan di Twitter, menyebut serangan itu sebagai "tindakan pengecut mutlak".
Saksi mata mengatakan setidaknya satu dari anak-anak yang terluka dalam serangan itu berada di kereta bayi. Insiden itu terjadi sekitar pukul di taman 07.45 waktu setempat di taman bermain tepi danau di Annecy, sebuah kota di Pegunungan Alpen Prancis.
"Dia melompat (di taman bermain), mulai berteriak dan kemudian pergi ke kereta bayi, berulang kali menikam anak-anak kecil itu dengan pisau," kata seorang saksi bernama Ferdinand kepada BFM TV.
"Para ibu menangis, semua orang berlarian," kata George, saksi lain dan pemilik restoran terdekat.
Saluran TV menayangkan rekaman beberapa polisi yang mengalahkan seseorang di taman.
"Tidak ada yang lebih menjijikkan daripada menyerang anak-anak," kata Ketua Majelis Nasional Yael Braun-Pivet di Twitter. Parlemen mengheningkan cipta selama satu menit untuk menandai insiden tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: UNICEF Prihatin atas Laporan Lembaga Bantuan Dilarang dari Pendidikan Afghanistan