Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pangeran  Harry, Duke of Sussex, menghadiri upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla Inggris di Westminster Abbey, di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Phil Noble/Pool
Pangeran Harry, Duke of Sussex, menghadiri upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla Inggris di Westminster Abbey, di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Phil Noble/Pool
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry menuding pers berlumuran darah karena meretas telepon dan kegiatan melanggar hukum lainnya demi membuat berita tentang dirinya. Hal itu dikatakan pewaris tahta Inggris kelima ini saat bersaksi di pengadilan London, Selasa, 6 Juni 2023.

Dia dan lebih dari 100 orang lainnya menggugat Mirror Group Newspaper (MGN), penerbit Daily Mirror, Sunday Mirror dan Sunday People, atas tuduhan pelanggaran meluas antara 1991 dan 2011.

Ia menjadi bangsawan senior pertama yang duduk sebagai saksi di pengadilan dalam lebih dari satu abad. Ia tersenyum singkat ketika melewati barisan fotografer dan kru kamera yang menunggu di Gedung Rolls modern di pusat kota London, menjelang pengadilan yang sangat langka itu.

Putra bungsu Raja Charles III ini memasuki kotak saksi untuk menghadapi pemeriksaan silang selama berjam-jam dari Andrew Green, pengacara MGN, atas 33 artikel surat kabar yang menurut Harry didasarkan pada informasi yang dikumpulkan secara tidak sah.

Green memulai dengan secara pribadi meminta maaf kepada Harry atas nama kliennya atas satu kejadian di mana ia mengakui pengumpulan informasi yang melanggar hukum.

"Itu seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi," katanya, dan menambahkan jika pengadilan setuju MGN telah melakukan kesalahan pada kesempatan lain "Anda akan berhak, dan Anda akan menerima permintaan maaf yang lebih luas".

Harry ditanyai tentang sebuah bagian dalam pernyataan tertulisnya di mana dia merujuk pada perilaku "mengerikan" oleh pers Inggris. "Berapa banyak lagi darah yang akan menodai jari-jari mereka sebelum seseorang dapat menghentikan kegilaan ini?" kata Harry dalam kesaksian tertulisnya.

Ditanya oleh Green apakah dia mengenal jurnalis MGN yang menulis artikel di pusat gugatannya berlumuran darah, Harry menjawab: "Beberapa editor dan jurnalis yang bertanggung jawab menyebabkan banyak rasa sakit, kesal dan dalam beberapa kasus - mungkin secara tidak sengaja - menyebabkan kematian."

Sang pangeran adalah bangsawan Inggris senior pertama yang memberikan kesaksian selama 130 tahun terakhir. Dia berbicara dari kotak saksi yang sama di Pengadilan di mana penyanyi Ed Sheeran dan aktris Prancis Eva Green baru-baru ini muncul dalam kasus terpisah dan tidak terkait.

Sidang MGN dimulai bulan lalu, dengan pengacara Harry dan penggugat lainnya berusaha membuktikan bahwa pengumpulan informasi yang melanggar hukum dilakukan dengan sepengetahuan dan persetujuan editor senior dan eksekutif.

Dalam sidang Senin, ia tidak muncul karena baru salam perjalanan dari Amerika Serikat, tempat dia sekarang tinggal bersama istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan. Ia mangkir dari sidang karena merayakan hari ulang tahun putrinya Lilibet pada hari Minggu. Hakim Timothy Fancourt mengaku terkejut dengan ketidakhadirannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tampak serius dan berbicara dengan tegas tetapi pelan, Harry berkata ribuan bahkan jutaan cerita telah ditulis tentang dia, ketika Green mendesaknya apakah dia telah secara khusus membaca artikel MGN yang dimaksud.

Harry setuju bahwa dia dan para pengacaranya telah memilih pasal-pasal yang paling mengganggu dan pasal-pasal yang paling menyusahkan  dalam pengaduannya.

Ditanya apakah dia ingat membaca cerita pertama yang dia keluhkan, sebuah artikel tentang ibunya yang mengunjunginya untuk ulang tahun ke-12, Harry mengatakan, "Saya masih kecil, saya di sekolah, artikel-artikel ini sangat mengganggu. Setiap kali salah satu dari ini artikel ditulis itu berpengaruh."

Pada hari Senin, pengacara Harry, David Sherborne, mengatakan mendiang ibunya Putri Diana, juga menjadi korban peretasan, dan sang pangeran merujuk hal ini dalam pernyataan saksinya, menyalahkan mantan editor Daily Mirror, Piers Morgan.

Dia mengatakan pemikiran tentang Piers Morgan dan "gerombolan jurnalis yang ikut-ikutan" menulis ibu saya "membuat saya merasa sakit secara fisik dan bahkan lebih bertekad untuk meminta pertanggungjawaban mereka, termasuk Tuan Morgan, atas perilaku mereka yang keji dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan".

Morgan, sekarang penyiar terkenal yang bekerja untuk News Corp milik Rupert Murdoch, selalu membantah terlibat atau pengetahuan tentang peretasan telepon atau aktivitas ilegal lainnya.

MGN, sekarang dimiliki oleh Reach, sebelumnya telah mengakui terlibat dalam peretasan telepon, menyelesaikan lebih dari 600 klaim, tetapi Green mengatakan tidak ada bukti bahwa Harry pernah menjadi korban.

Penerbit juga berpendapat bahwa beberapa informasi pribadi berasal dari pembantu senior kerajaan, termasuk dari salah satu mantan pejabat tinggi ayahnya, Raja Charles III.

REUTERS

PILIHAN EDITOR Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

4 hari lalu

Pangeran Harry, Duke of Sussex dari Inggris dan istrinya Meghan, Duchess of Sussex, menyaksikan final bola voli di Invictus Games 2023, sebuah acara multi-olahraga internasional untuk tentara yang terluka, di Duesseldorf, Jerman 15 September 2023. REUTERS/Piroschka Van Wouw
Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

Pangeran Harry sedang bekerja keras untuk serial Netflix baru yang berfokus pada olahraga polo


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

8 hari lalu

Sekitar 2 Ribu WNI di Inggris menghadiri acara perayaan Idulfitri di KBRI London pada 10 April 2024. Sumber: dokumen KBRI
2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.


Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

8 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.


Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

9 hari lalu

Dalam tangkapan layar memperlihatkan aksi Harry Styles saat tampil dalam memeriahkan ajang penghargaan Grammy Awards yang ke-63 di Los Angeles, California, AS, 14 Maret 2021. CBS/Handout via REUTERS
Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

Tahun lalu, desa ini menggelar tur jalan kaki mengunjungi restoran tempat Harry Styles bekerja dan jembatan yang ada di One Direction: This Is Us.


Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

11 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza