TEMPO.CO, Jakarta - Bendungan Nova Kakhovka di wilayah Ukraina selatan hancur akibat ledakan. Militer Ukraina menuduh pasukan Rusia meledakkan bendungan besar tersebut. Sebaliknya, pejabat yang ditempatkan di bagian wilayah Kherson yang dikuasai Rusia, menyalahkan bendungan itu hancur akibat penembakan oleh Ukraina.
"(Waduk) Kakhovka diledakkan oleh pasukan pendudukan Rusia," kata komando selatan Angkatan Bersenjata Ukraina pada Selasa, 6 Juni 2023, di halaman Facebook-nya. "Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi," kata tentara.
Baca juga:
Administrasi militer Ukraina untuk wilayah Kherson meminta penduduk di beberapa desa sekitar sungai Dnipro untuk mengungsi. Permukaan air naik setelah bendungan dihancurkan.
“Tingkat air naik dan setiap orang yang berada di zona bahaya harus mematikan semua peralatan listrik, mengambil dokumen dan hal-hal penting, merawat orang yang dicintai dan hewan peliharaan, ikuti instruksi penyelamat dan polisi,” kata pemerintah di saluran pesan Telegram.
Menurut Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan nasional setelah serangan terhadap bendungan itu. Zelensky menuduh "teroris Rusia" menghancurkan bendungan. “Tidak boleh ada satu meter pun yang diserahkan kepada mereka (Rusia), karena mereka menggunakan setiap meter untuk teror,” ujar Zelensky dalam sebuah tweet.
“Para teroris tidak akan bisa menghentikan Ukraina dengan air, rudal atau apa pun,” ujarnya.
Kantor berita negara Rusia TASS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa bendungan itu hancur dan wilayah itu banjir. Kantor berita negara Rusia kedua, RIA Novosti, mengutip walikota Nova Kakhovka yang dilantik Moskow, Vladimir Leontiev, mengatakan bendungan itu terkena tembakan Ukraina. "Ada beberapa serangan di bendungan itu," katanya.
Bendungan Nova Kakhovka berperan penting dalam memasok air dan irigasi untuk Krimea yang diduduki Rusia. Sementara menurut Rusia, penghancuran bendungan sebagai cara mempersulit pasukan Ukraina menyeberangi sungai Dnipro dan memasuki Krimea dalam serangan darat.
Dalam video yang belum diverifikasi di media sosial, air melonjak melalui sisa-sisa bendungan. Sejumlah penduduk terlihat terkejut saat air naik beberapa meter dalam hitungan jam.
Bendungan tersebut memiliki tinggi 30 meter dan panjang 3,2 kilometer. Bendungan mampu menampung air yang setara dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, AS. Bendungan dibangun pada 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
Bendungan itu juga memasok air ke semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia dan mendapatkan air pendingin dari reservoir.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Pesawat Cessna yang jatuh dekat Washington Hilang Kontak setelah Lepas Landas