TEMPO.CO, Jakarta - Bekas menteri kehakiman Slovakia, Stefan Harabin didakwa karena memuji invasi Rusia ke Ukraina. Kantor Kejaksaan Slovakia telah mendakwa Harabin yang sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung, atas unggahannya di Facebook.
Sehari setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina pada 24 Februari 2022, Harabin menulis di Facebook bahwa dia akan melakukan hal yang persis sama dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin.
Zuzana Drobova, juru bicara kantor kepala kejaksaan di Slovakia, tetangga dan pendukung Ukraina, mengatakan bahwa Harabin didakwa dengan "pencemaran nama baik bangsa, ras dan persuasi dan mendukung kejahatan". Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut karena proses pidana masih berlangsung.
Jika terbukti bersalah, menurut harian Dennik N, Harabin terancam hukuman tiga tahun penjara. Menurut Harabin pada Senin, dia "bangga" dengan pernyataannya. Dia percaya bahwa Rusia bertindak sesuai dengan hukum internasional.
Harabin juga mengklaim dalam wawancara video yang diunggah di YouTube bahwa adalah tugas Rusia adalah untuk memusnahkan semua Nazi Ukraina. Menurut dia, Ukraina telah membunuh 14.000 anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia di Donbas sejak 2014.
Harabin adalah seorang mantan komunis berusia 66 tahun. Ia menjabat sebagai menteri kehakiman di kabinet pertama perdana menteri populis Robert Fico pada 2006-2009.
Selama menjalankan tugas itu, dia diduga melakukan panggilan telepon dengan bos mafia dan memecat tujuh kepala pengadilan daerah dalam waktu dua hari tanpa memberikan alasan.
Ia adalah seorang kritikus vokal Uni Eropa. Harabin juga menjabat dua periode sebagai ketua Mahkamah Agung dan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemungutan suara 2019 yang dimenangkan oleh Zuzana Caputova, kepala negara saat ini.
Dia telah berulang kali menuai kritik karena berbagi berita palsu terkait migran di Facebook dan mengecam sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Slovakia adalah negara Uni Eropa berpenduduk 5,4 juta orang. Slovakia telah memberi Ukraina bantuan kemanusiaan dan militer yang substansial sejak Rusia menginvasi.
BANGKOK POST
Pilihan Editor: Zelensky Memuji Pasukannya Setelah Memperoleh Kemajuan Bakhmut