Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Gagal Capai Target Bantuan untuk Pengungsi Palestina yang Kelaparan

Reporter

image-gnews
Najah Nabhan, ibu dari lima saudara kandung Palestina yang cacat, yang diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan apartemen mereka sebelum bangunan tempat tinggal mereka dibom oleh Israel dalam pertempuran Israel-Gaza baru-baru ini, duduk di tengah puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza 15 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Najah Nabhan, ibu dari lima saudara kandung Palestina yang cacat, yang diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan apartemen mereka sebelum bangunan tempat tinggal mereka dibom oleh Israel dalam pertempuran Israel-Gaza baru-baru ini, duduk di tengah puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza 15 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk Palestina, UNRWA gagal mendapatkan US$ 300 juta yang dibutuhkan untuk pengungsi Palestina yang sedang berada di ambang kehancuran finansial. UNRWA hanya berhasil mengumpulkan US$ 107 juta dari negara-negara donor. 

Angka ini jauh dibawah yang dibutuhkan untuk membantu jutaan orang di wilayah pendudukan Israel dan kamp-kamp pengungsi di negara-negara tetangga. Philippe Lazzarini, komisaris jenderal badan yang dikenal sebagai UNRWA, mengatakan dia berterima kasih atas janji baru tersebut. Namun jumlahnya di bawah angka yang dibutuhkan untuk membuka lebih dari 700 sekolah dan 140 klinik dari September hingga Desember mendatang.

“Kami akan terus bekerja tanpa lelah dengan mitra, termasuk negara pendukung utama para pengungsi, untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan,” kata Lazzarini dalam sebuah pernyataan.

Konferensi berlangsung di markas besar PBB di New York pada Jumat, 2 Juni 2023. Pertemuan itu dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia memperingatkan bahwa UNRWA berada di ambang kehancuran finansial. Guterres menunjukkan bahwa badan tersebut tetap berjalan dengan kekurangan hampir US$ 75 juta.

Pada awal tahun, UNRWA meminta US$ 1,6 miliar untuk program, operasi, dan tanggap daruratnya di seluruh Suriah, Lebanon, Yordania, dan wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. Dana yang dibutuhkan itu termasuk hampir US$ 850 juta untuk anggaran intinya, yang mencakup sekolah dan klinik kesehatan.

Menurut UNRWA, para donor pada Jumat mengumumkan bentuk komitmen sebesar US$ 812,3 juta, tetapi hanya US$ 107,2 juta yang merupakan kontribusi baru. Negara-negara yang menjanjikan dana baru tidak diumumkan.

Lazzarini mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa UNRWA membutuhkan US$ 150 juta untuk menjaga semua layanan berjalan hingga akhir tahun, dan tambahan US$ 50 juta untuk memulai tahun 2024 tanpa kewajiban. Selain itu, katanya, badan tersebut membutuhkan US$ 75 juta untuk menjaga jaringan makanan di Gaza tetap beroperasi dan sekitar US$ 30 juta untuk program distribusi uang tunai di Suriah dan Lebanon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adnan Abu Hasna, dari UNRWA di Gaza, mengatakan badan tersebut sedang mengalami krisis keuangan yang parah saat ini. “Hampir setengah juta siswa di sekolah kami bergantung pada layanan kami. Kami menyediakan makanan untuk hampir 1,2 juta pengungsi Palestina,” katanya.

“Di tempat seperti Gaza, goncangan apa pun terhadap program kami atau aktivitas atau layanan kami akan mengancam stabilitas dan bahkan tatanan sosial, karena para pengungsi bergantung pada program bantuan tunai kami untuk pendidikan dan kesehatan.”

UNRWA didirikan setelah pembentukan negara Israel pada 1948. Lembaga ini berfokus memberikan pendidikan, perawatan kesehatan, layanan sosial, pekerjaan kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. 

Saat ini, jumlah pengungsi dan keturunannya telah berkembang menjadi sekitar 5,9 juta orang, sebagian besar di Jalur Gaza dan Tepi Barat. UNRWA telah menghadapi krisis keuangan selama 10 tahun, tetapi Lazzarini mengatakan krisis saat ini besar dan mengancam kelangsungan lembaga ini.

AL JAZEERA 

Pilihan Editor: India dan Sejarah Kelam Kecelakaan Kereta Api yang Paling Mematikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari 90 Persen Penduduk Tinggalkan Nagorno-Karabakh, PM Armenia: Ini Pembersihan Etnis!

1 jam lalu

Warga duduk di dalam bus di pusat Stepanakert sebelum meninggalkan Nagorno-Karabakh, wilayah yang dihuni etnis Armenia, 25 September 2023. REUTERS/David Ghahramanyan
Lebih dari 90 Persen Penduduk Tinggalkan Nagorno-Karabakh, PM Armenia: Ini Pembersihan Etnis!

Italia mengatakan Armenia telah meminta Uni Eropa menyediakan tempat penampungan sementara


Setelah Pertukaran Tahanan AS-Iran, Qatar Mediasi Pembukaan Perbatasan Gaza-Israel

1 hari lalu

Pekerja Palestina memasuki penyeberangan Erez yang dibuka kembali ke Israel, setelah Israel mengakhiri larangan pekerja dari Gaza, di Kota Gaza 28 September 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Setelah Pertukaran Tahanan AS-Iran, Qatar Mediasi Pembukaan Perbatasan Gaza-Israel

Pekerjaan di Israel sangat diminati, dengan bayaran hingga 10 kali lipat dibandingkan pekerjaan serupa di Gaza.


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

1 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

1 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


PBB: Praktik-praktik Penjara AS Rasis dan Menghina Martabat Manusia

2 hari lalu

Sel penjara di Pusat Penahanan Chatham County di Savannah, Georgia, AS, 21 Februari 2019. Foto diambil 21 Februari 2019. Sesuai dengan Laporan Khusus USA-JAILS/PRIVATIZATION REUTERS/Shannon Stapleton
PBB: Praktik-praktik Penjara AS Rasis dan Menghina Martabat Manusia

Pakar hak asasi manusia PBB menyerukan reformasi besar-besaran pada sistem peradilan pidana AS untuk memerangi rasisme sistemik,


Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

2 hari lalu

Massa melakukan aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021. Dalam aksi tersebut massa mendorong pemerintah Indonesia agar lebih tampil dalam memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras tindakan kekerasan oleh Israel. TEMPO/Muhammad Hidayat
Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

Warga negara Israel bisa bebas mengunjungi Amerika Serikat tanpa harus memiliki visa.


Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

2 hari lalu

Pekerja Palestina memasuki penyeberangan Erez yang dibuka kembali ke Israel, setelah Israel mengakhiri larangan pekerja dari Gaza, di Kota Gaza 28 September 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

Sebelumnya, penutupan jalur dipicu oleh protes kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel.


Diperingati untuk Menghormati Pelaut, Begini Sejarah Hari Maritim Sedunia

2 hari lalu

Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-69 mengikuti prosesi mandi Khatulistiwa saat melintasi perairan Sulawesi, Sulawesi Utara, Jumat 12 Agustus 2022. Tradisi mandi khatulistiwa merupakan tradisi bagi pelaut dunia saat melintasi garis khatulistiwa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Diperingati untuk Menghormati Pelaut, Begini Sejarah Hari Maritim Sedunia

Setiap hari Kamis terakhir di bulan September diperingati sebagai Hari Maritim Internasional.


5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

3 hari lalu

Warga menghadiri protes terhadap lonjakan kekerasan terkait kejahatan mematikan di komunitas Arab Israel setelah sebuah keluarga beranggotakan lima orang, ditembak mati di rumah mereka di Basmat Tab'un, Israel utara 27 September 2023. REUTERS /Ammar Awad
5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

Satu keluarga Arab, yang terdiri atas lima orang, tewas ditembak di rumah mereka di Israel, sehingga lebih dari 180 korban jatuh sepanjang tahun ini.


Hanya 12 Persen dari 193 Pembicara di Majelis Umum PBB Perempuan, Presiden Afsel: di Mana Mereka?

3 hari lalu

Menlu Retno Marsudi di Majelis Umum PBB New York, 23 September 2023. (kemlu.go.id)
Hanya 12 Persen dari 193 Pembicara di Majelis Umum PBB Perempuan, Presiden Afsel: di Mana Mereka?

Sebanyak 130 pemimpin dunia dan lebih dari 50 menteri bicara pada pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB, namun peserta perempuan hanya 21 orang.