TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia edisi Jumat, 2 Juni 2023, dibuka dengan berita penolakan Menhan China yang ingin ditemui oleh Menhan AS di forum keamanan Singapura. Lloyd Austin memandang pertemuan itu perlu untuk menghentikan gesekan jet tempur kedua negara.
Berita selanjutnya adalah tentang Korea Selatan yang menginginkan Presiden Joko Widodo mendukung Busan sebagai tuan rumah World Expo 2023. Busan akan bersaing dengan Roma dan Riyadh.
Berita penutup mengenai fenomena iklim El Nino yang membawa kekeringan dan diperkirakan mengancam produksi pertanian Asia termasuk Indonesia.
Berikut, urutan Top 3 Dunia selengkapnya:
Lloyd Austin Sayangkan Menhan China Tolak Bertemu di Tengah 'Gesekan' Jet Tempur Kedua Negara
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyayangkan penolakan Menlu China untuk bertemu dengannya di forum keamanan Singapura, karena mereka perlu berkomunikasi untuk menghentikan pertemuan berbahaya antara pesawat militer kedua negara.
Pada Selasa, 30 Mei 2023, AS mengatakan jet tempur China melakukan manuver "agresif yang tidak perlu" di dekat pesawat AS di atas Laut China Selatan.
Selanjutnya, baca di sini.
Korea Selatan Berharap Jokowi Dukung Busan agar Jadi Tuan Rumah World Expo 2030
Pemerintah Korea Selatan berharap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi mendukung Busan agar terpilih sebagai tuan rumah World Expo 2030. Pesaing Busan dalam hal ini adalah Italia (Roma) dan Arab Saudi (Riyadh).
Selama 180 tahun, World Expo telah berfungsi sebagai platform bagi para pemimpin dari seluruh dunia untuk bertukar ide guna mengatasi tantangan masa depan. Pemerintah Korea Selatan pun mengucurkan dana hingga US$ 5,72 miliar demi menyiapkan Busan agar terpilih sebagai tuan rumah pameran internasional ini.
Selanjutnya baca di sini.
El Nino Intai Asia, Berdampak pada Panen Sawit dan Padi Indonesia?
Tanda-tanda awal cuaca panas dan kering yang disebabkan oleh El Nino mengancam produsen makanan di seluruh Asia, sementara para petani Amerika mengandalkan hujan musim panas yang lebih lebat dari fenomena cuaca tersebut untuk mengurangi dampak kekeringan parah.
El Nino, yang meningkatkan suhu permukaan air di Samudera Pasifik timur dan tengah, diperkirakan akan datang dalam beberapa bulan mendatang, menurut ahli meteorologi. Dampak dari fenomena tersebut biasanya menyebabkan cuaca panas dan kering di seluruh Asia dan Australia sambil membawa curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya ke AS bagian selatan dan Amerika Selatan bagian selatan.
Selanjutnya baca di sini.
Pilihan Editor: Biden Jatuh Tersandung Karung Pasir di Acara Wisuda