TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendaki Malaysia berhasil diselamatkan setelah seorang pemandu sherpa Nepal menyeretnya turun dari bawah puncak Everest, Himalaya, dalam penyelamatan ketinggian yang "sangat jarang", kata seorang pejabat pemerintah, Rabu, 31 Mei 2023.
Gelje Sherpa, 30, sedang membimbing seorang klien China ke puncak Everest setinggi 8.849 meter pada 18 Mei ketika dia melihat pendaki Malaysia itu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut "zona kematian", di mana suhu dapat turun hingga minus 30 derajat Celcius atau lebih rendah, seperti yang dilansir Reuters, Jumat, 2 Juni 2023.
Gelje mengangkut pemanjat sejauh 600 meter dari area Balcony ke South Col, selama sekitar enam jam, di mana Nima Tahi Sherpa, pemandu lainnya, bergabung untuk menyelamatkan.
"Kami membungkus pendaki dengan kantung tidur, menyeretnya di atas salju atau menggendongnya secara bergantian ke kamp III," kata Gelje.
Helikopter yang menggunakan tali panjang kemudian mengangkatnya dari Camp III setinggi 7.162 meter ke base camp.
"Hampir tidak mungkin menyelamatkan pendaki di ketinggian itu," kata pejabat Departemen Pariwisata Bigyan Koirala kepada Reuters. "Ini adalah operasi yang sangat langka."
Gelje mengatakan dia meyakinkan klien China-nya untuk menghentikan upaya puncaknya dan turun gunung, dengan mengatakan penting baginya untuk menyelamatkan pendaki tersebut.
“Menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara,” kata Gelje, seorang Buddhis yang taat.
Tashi Lakhpa Sherpa dari perusahaan Seven Summit Treks, yang menyediakan logistik untuk pendaki Malaysia itu, menolak menyebutkan namanya, dengan alasan privasi kliennya. Pendaki itu diterbangkan ke Malaysia minggu lalu.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataan media yang dikeluarkan Putra Jaya, Minggu, 21 Mei 2023, menyebutkan bahwa pendaki Letnan Kolonel Awang Askandar Ampuan Yaacub yang merupakan Kepala Pasukan Pertahanan Sipil Negara Kedah meninggal pada Jumat (19/5).
Media lokal melaporkan Awang Askandar, 56 tahun, meninggal di kamp empat yang berada di ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut pada pukul 10.30 pagi waktu Nepal (jam 11.45 WIB).
Ekspedisi ini diikuti pula tiga pendaki gunung dan tim pendukung. Kedutaan Besar Malaysia di Kathmandu memberikan bantuan untuk menurunkan jenazah dari Gunung Everest ke rumah sakit di Kathmandu untuk keperluan post-mortem dan pengurusan jenazah.
Kemenlu Malaysia juga menyatakan, seorang pendaki lain Muhammad Hawari Hashim, 33 tahun, hilang dalam perjalanan turun setelah diyakini berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Belum jelas apakah pendaki yang diselamatkan itu adalah salah satu anggota tim tersebut, atau bukan.
Nepal mengeluarkan rekor 478 izin untuk Everest selama musim pendakian Maret hingga Mei tahun ini.
Sedikitnya 12 pendaki tewas - jumlah tertinggi selama delapan tahun, dan lima lainnya masih hilang di lereng Everest.
REUTERS | ANTARA
Pilihan Editor: Kelompok Pro-Kyiv Melaporkan Hari Kedua Pertempuran di Belgorod Rusia