TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur wilayah Belgorod, Rusia, mengatakan bahwa dua orang tewas dan dua lainnya terluka pada Jumat, 2 Juni 2023, setelah Ukraina menembaki sebuah kota di dekat perbatasan, sementara para pejabat di wilayah terdekat melaporkan serangan pesawat tak berawak semalam.
Gubernur Vyacheslav Gladkov menulis di Telegram bahwa penembakan telah menghantam bagian jalan di kota Maslova Pristan, sekitar 15 kilometer (9 mil) dari wilayah Kharkiv utara Ukraina, dan pecahan peluru telah mengenai mobil yang lewat.
"Dua wanita bepergian dengan salah satu mobil. Mereka meninggal karena luka-luka di tempat," katanya.
Gubernur wilayah Bryansk, utara Belgorod, mengatakan empat rumah rusak akibat penembakan, sementara kepala wilayah tetangga Kursk mengatakan beberapa bangunan rusak akibat serangan pesawat tak berawak semalam.
Drone jarak jauh juga menghantam dua kota di wilayah Smolensk semalam, kata gubernur setempat di sana, sementara kepala wilayah Kaluga Rusia mengatakan ledakan telah dilaporkan terjadi di hutan.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi serangan yang dilaporkan.
Pejabat Rusia dalam beberapa hari terakhir melaporkan serangan intensif dari Ukraina utara. Kementerian Pertahanan mengatakan pasukannya pada Kamis telah memukul mundur tiga serangan lintas-perbatasan yang disebutnya sebagai "formasi teroris" Ukraina ke wilayah Belgorod.
Ukraina membantah militernya terlibat dan mengatakan serangan itu dilakukan oleh pejuang sukarelawan Rusia.
Gladkov, Jumat, mengatakan setidaknya satu insiden penembakan telah dilaporkan semalam di distrik Shebekino, dan lebih dari 2.500 orang dievakuasi dari daerah tersebut.
Pihak berwenang Ukraina, Jumat, mencabut peringatan serangan udara di sebagian besar negara, dan pejabat di ibu kota Kyiv mengatakan pertahanan tampaknya telah menembak jatuh lebih dari 30 rudal dan drone yang ditembakkan oleh Rusia.
Moskow telah meluncurkan sekitar 20 serangan rudal dan drone terpisah terhadap kota-kota Ukraina sejak awal Mei.
Rusia membantah menargetkan warga sipil atau melakukan kejahatan perang, tetapi pasukannya telah menghancurkan kota-kota Ukraina dan berulang kali menyerang daerah pemukiman.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dalam apa yang disebut Presiden Vladimir Putin sebagai "operasi militer khusus" untuk "mendenazifikasi" negara, melindungi penutur bahasa Rusia, dan mempertahankan perbatasannya dari apa yang disebutnya sebagai ambisi Barat yang agresif.
Kyiv dan sekutu Baratnya menuduh Putin melakukan taktik biadab dan perampasan tanah ala imperialis di Ukraina. Perang telah menewaskan puluhan ribu dan membuat jutaan orang melarikan diri ke luar negeri.
REUTERS
Pilihan Editor: Sekjen NATO Datangi Turki, Bahas Keanggotaan Swedia dengan Erdogan