TEMPO.CO, Jakarta - Karena pembatasan di Hong Kong telah memadamkan apa yang dulunya merupakan peringatan terbesar yang menandai penumpasan Lapangan Tiananmen 1989, tinggal kota-kota seperti London, New York, Berlin, dan Taipei yang membawa lilin untuk memperingati ulang tahun 4 Juni.
Puluhan ribu orang telah meninggalkan Hong Kong sejak undang-undang keamanan nasional 2020 diberlakukan, banyak yang pindah ke Taiwan, Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, yang diharapkan menjadi fokus acara di setidaknya 30 kota, MInggu.
Otoritas Hong Kong dan China mengatakan undang-undang keamanan nasional dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas pusat keuangan itu setelah protes massal pada 2019.
Penduduk bekas jajahan Inggris, yang kembali ke China pada 1997, semakin takut akan pembalasan karena menyinggung subjek sensitif seperti Tiananmen.
"Ada banyak hal yang tidak dapat dilakukan lagi oleh orang Hong Kong," kata Steven Chow, yang bermigrasi ke Inggris pada 2021 bersama istri dan dua anaknya dan akan bergabung dalam nyala lilin di daerah Kingston London. "Di mana pun ada kegiatan peringatan seperti itu, saya akan ambil bagian."
Di China daratan, penyebutan penumpasan Lapangan Tiananmen - di mana pasukan China menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi, menewaskan ratusan bahkan ribuan, menurut kelompok hak asasi manusia - adalah hal yang tabu dan subjeknya disensor dengan ketat.
China pada saat itu menyalahkan kerusuhan pada kontra-revolusioner yang berusaha menggulingkan Partai Komunis dan tidak pernah memberikan jumlah korban tewas secara penuh.
Ditanya tentang insiden dan kewaspadaan global pada Jumat, 2 Juni 2023, juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning mengatakan pemerintah "telah sampai pada kesimpulan yang jelas tentang gejolak politik pada akhir 1980-an", tanpa menjelaskan lebih lanjut.