TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan terjadi di perbatasan Afghanistan dan Iran sepanjang akhir pekan lalu hingga membuat seorang pejabat di Taliban mengancam akan menaklukkan Iran. Bentrokan itu terjadi di tengah naiknya ketegangan dan sengketa air yang sedang berlangsung.
Sejumlah rekaman video dan foto yang beredar di media sosial memperlihatkan militan Taliban dan tentara Iran saling baku tembak dekat sebuah pos pemeriksaan di area perbatasan Afghanistan-Iran. Kejadian ini menewaskan setidaknya satu militan Taliban dan dua petugas keamanan Iran.
#Afghanistan / #Iran : #Taliban released a video of their attack on an #Iranian border post during the recent clashes.
Baca Juga:
TB apparently operates an HMMWV with M240 machine gun (former #USA/#NATO supplies), AK rifles and RPG-7 Launcher with PG-7V rocket. pic.twitter.com/MHS1m6l2jC
— War Noir (@war_noir) May 27, 2023
Muncul pula sejumlah laporan kalau militan Taliban masuk ke teritoral Iran dan menyerang sebuah pangkalan militer di sana. Ada satu video yang memperlihatkan militan Taliban mendekati benteng yang mengibarkan bendera Iran, namun video ini belum bisa diverivikasi.
Dalam sebuah video yang dipublikasi, Abdulhamid Al-Khurasani Naser Badri, komandan senior Taliban memperingatkan Iran kalau Taliban akan memerangi pasukan Garda Revolusi Iran dengan lebih bersemangat ketimbang memerangi tentara Amerika Serikat selama 20 tahun pendudukan di Afghanistan. Badri menambahkan kelompok Taliban akan segera menaklukkan Iran jika para pucuk pimpinan di Taliban memberikan lampu hijau.
Telepas dari ancaman yang penuh kebencian tersebut, Taliban mengadosi sebuah rekonsiliasi, di mana Wakil Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad mengatakan pada Arab News kalau hubungan Afghanistan dengan negara-negara tetangganya rusak.
“Permintaan kami pada seluruh negara tetangga, termasuk Iran, agar menyelesaikan segala permasalahan melalui kanal-kanal diplomasi. Situasi saat ini sudah normal, Afghanistan tidak pernah mendukung ketegangan,” kata Ahmad.
Terlepas dari pihak mana yang menembak lebih dulu, bentrokan di perbatasan Iran-Afghanistan dilaporkan karena sengketa air. Taliban tak mau aliran air dari sungai Helman di Afghanistan mengaliri Iran.
Pada Maret 2021 atau sebelum kelompok radikal Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, pemerintahan Afghanistan yang berkuasa kala itu membuka bendungan Kamal Khan Dam, yang dilaporkan telah membuat Iran hanya sedikit kebagian air sungai Helman. Saat Taliban berkuasa, kelompok itu menjamin akan mengizinkan tim ahli mengunjungi bendungan tersebut dan melakukan evaluasi untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kedua belah pihak setuju kalau Iran akan tetap kebagian air sungai Helman, namun pada bulan ini jaminan kunjungan tim ahli yang dijanjikan Taliban, tidak diterbitkan dan aliran air sungai Helman masih terus dibatasi.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Alami Hal Buruk di Tempat Makan, Ini 4 Cara Komplain ke Restoran:
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.