TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden mengatakan dia yakin bahwa Swedia akan menjadi anggota NATO “sesegera mungkin.” Keanggotaan NATO Swedia terganjal restu Turki dan Hungaria yang memblokir negara Eropa utara itu.
Saat berbicara pada upacara kelulusan Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat pada hari Kamis, Biden memuji persatuan NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina. “NATO lebih berenergi dan lebih bersatu dibandingkan beberapa dekade sebelumnya. Sekarang bahkan lebih kuat dengan aksesi sekutu terbaru kami, Finlandia dan segera Swedia ke aliansi, sesegera mungkin. Itu akan terjadi. Saya berjanji kepada Anda,” kata Joe Biden, Kamis, 1 Juni 2023.
Pernyataan Biden itu datang hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Turki untuk menyetujui permintaan Swedia menjadi anggota NATO. "Dari sudut pandang Amerika Serikat, sekarang waktunya untuk menyelesaikan aksesi Swedia," kata Blinken kepada wartawan di kota Lulea, Swedia utara, Selasa.
Diplomat tinggi AS itu juga berharap bahwa Swedia bisa bergabung dengan NATO sebelum digelarnya KTT di ibu kota Lituania, Vilnius, pada Juli.
Negara-negara NATO perlu meratifikasi anggota baru. Blok yang dipimpin AS memiliki pakta pertahanan kolektif, dikenal sebagai Pasal 5, yang menetapkan bahwa serangan terhadap satu negara anggota NATO adalah serangan terhadap seluruh aliansi.
Swedia dan negara tetangga Finlandia mulai mengajukan keanggotaan NATO tahun lalu setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Finlandia secara resmi bergabung dengan NATO pada April, tetapi aplikasi Swedia masih tertunda.
Hungaria dan Turki belum menyetujui aksesi Swedia, tetapi Ankara dipandang sebagai hambatan utama. Turki menuduh Swedia melindungi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggapnya sebagai kelompok "teroris". Swedia mengatakan sedang menangani masalah Turki sesuai dengan memorandum trilateral yang ditandatangani oleh kedua negara serta Finlandia tahun lalu.
Biden mengatakan awal pekan ini bahwa dia membahas soal keanggotaan NATO Swedia itu dengan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki yang kembali terpilih. “Saya mengucapkan selamat kepada Erdogan. Dia masih ingin mengerjakan sesuatu di F-16. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami menginginkan kesepakatan dengan Swedia, jadi mari kita selesaikan,” kata Biden kepada wartawan pada Senin. Ia mendorong Turki menyelesaikan kesepakatan US$ 20 miliar untuk jet tempur F-16 buatan AS.
Biden tidak menyebut Turki saat membahas permohonan keanggotaan NATO Swedia itu. Namun dia menekankan bahwa aliansi tersebut terus berdiri bersama dalam menanggapi perang Rusia Ukraina. Ia menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengira NATO akan pecah.
Ia juga terus menunjukkan dukungan terhadap Ukraina. “Amerika Serikat telah menggalang dunia untuk berdiri teguh bersama Ukraina dan mempertahankan nilai-nilai yang sangat dijunjung rakyat Amerika, kebebasan, kedaulatan, demokrasi, martabat sederhana,” kata Biden. "Dukungan rakyat Amerika untuk Ukraina tidak akan goyah."
AL JAZEERA
Pilihan Editor: El Nino Intai Asia, Berdampak pada Panen Sawit dan Padi Indonesia?