TEMPO.CO, Jakarta - Apple pada Kamis, 1 Juni 2023, menyangkal klaim Rusia yang menduga perusahaan teknologi tersebut telah mengizinkan intelijen Amerika Serikat menggunakan produk-produk Apple untuk melakukan tugas mata-mata terhadap diplomat-diplomat asing.
“Kami tidak pernah bekerja sama dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan sebuah pintu belakang ke dalam produk Apple dan kami tidak akan pernah melakukan itu,” kata Juru bicara Apple dalam sebuah pernyataan, Kamis, 1 Juni 2023.
Bantahan itu disampaikan setelah Russia’s Federal Security Service (FSB) menuduh badan-badan intelijen Amerika Serikat mengunggah malware pada aplikasi ponsel pintar Apple yang digunakan oleh para diplomat Rusia serta diplomat dari negara lagi termasuk Israel, Cina dan Suriah.
FSB curiga perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengumpulkan informasi melalui sebuah program yang bisa merusak software yang rentan yang dibuat oleh Apple. FSB juga menuduh Apple telah memberikan Pemerintah Amerika Serikat sebuah peluang besar untuk memata-matai klien-kliennya.
Tuduhan itu muncul di tengah buntunya hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Rusia buntut dari perang Ukraina. Mantan pegawai kontrak National Security Agency (NSA) Edward Snowden mengungkap pada 2013 Amerika Serikat telah melancarkan sebuah operasi dunia agar memata-matai politikus asing, termasuk beberapa politikus dari negara-negara sekutu Amerika Serikat.
Pada September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan kewarganegaraan Rusia pada Snowden lewat sebuah dekrit sehingga membuatnya mustahil bisa diekstradisi ke negara manapun. Sebelumnya pada 2020, Snowden mengungkap alasan mengajukan dwi kewarganegaraan dengan mengatakan tidak ingin memisahkan putranya dari tanah air dan keluarga besarnya di Amerika Serikat.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Ukraina Tuding Rusia Menyiksa Pekerja di PLTN Zaporizhzhia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.