TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan dan Amerika Serikat akan menandatangani kesepakatan pertama di bawah kerangka pembicaraan perdagangan baru pada Kamis, 1 Juni 2023. Perjanjian ini diproyeksikan dapat meningkatkan hubungan antara keduanya di tengah ketegangan dengan China atas pulau itu.
China mengecam pembicaraan perdagangan seperti halnya dengan semua bentuk keterlibatan tingkat tinggi antara Taiwan dan Amerika Serikat. Taiwan, yang punya pemerintahan demokratik, diklaim Beijing sebagai wilayah tak terpisahkan dari Cina.
Kantor Perundingan Perdagangan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa perjanjian pertama di bawah kerangka itu akan ditandatangani di Washington pada Kamis pagi waktu AS, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
Sementara, Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat USTR menyebut, Wakil AS Sarah Bianchi akan menghadiri acara tersebut, tetapi juga tidak menjelaskan lebih lanjut.
Taiwan dan Amerika Serikat memulai pembicaraan di bawah apa yang disebut ‘Inisiatif AS-Taiwan pada Perdagangan Abad 21’ Agustus lalu, setelah Washington mengecualikan Taiwan dari inisiatif perdagangan pan-Asia yang lebih besar, Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik.
Baca juga:
Bulan lalu, kedua belah pihak mencapai kesepakatan pada bagian pertama dari inisiatif perdagangan mereka. Itu mencakup prosedur kepabeanan dan perbatasan, praktik regulasi, dan bisnis kecil.
Setelah perjanjian awal ditandatangani, negosiasi akan dimulai pada bidang perdagangan lain yang lebih rumit termasuk pertanian, perdagangan digital, standar tenaga kerja dan lingkungan, badan usaha milik negara, serta kebijakan dan praktik non-pasar, kata USTR sebelumnya.
Pakta itu diperkirakan tidak akan mengubah tarif barang, tetapi para pendukung mengatakan itu akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Taiwan. Ini dipercaya dapat membuka pulau itu untuk lebih banyak ekspor AS, dan meningkatkan kemampuan Taiwan untuk melawan paksaan ekonomi dari China.
REUTERS
Pilihan Editor Afrika Selatan Pertimbangkan Opsi Penangkapan Vladimir Putin