TEMPO.CO, Jakarta - Komandan tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, meminta jaksa menyelidiki apakah pejabat pertahanan senior Rusia melakukan "kejahatan" sebelum atau selama perang di Ukraina.
Permintaan Prigozhin adalah tantangan publiknya yang paling mencolok hingga saat ini terhadap petinggi militer, termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.
Pemilik restoran berusia 61 tahun yang berubah menjadi pengerah tentara bayaran itu, sudah sejak beberapa bulan lalu merendahkan Shoigu dan Gerasimov, yang memimpin upaya perang Rusia, dan menuduh mereka atas dugaan pengkhianatan. Tidak ada yang menanggapi kritiknya secara terbuka.
"Hari ini saya telah mengirim surat ke Komite Investigasi dan Kantor Kejaksaan Federasi Rusia dengan permintaan untuk memeriksa fakta dilakukannya kejahatan selama persiapan dan selama pelaksanaan SMO (Operasi Militer Khusus) oleh tuan rumah pejabat senior Kementerian Pertahanan," kata Prigozhin.
"Surat-surat ini tidak akan dipublikasikan karena otoritas investigasi akan menangani ini."
Kementerian pertahanan Rusia belum mengeluarkan pernyataan.
Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, adalah anggota paling mencolok dari lingkaran Putin yang mendapatkan ketenaran luas selama perang 15 bulan di Ukraina.
Dia pekan lalu mengatakan, julukannya seharusnya "tukang daging Putin" bukan "koki Putin".
Dia mengatakan kesetiaan kepada Presiden Putin adalah bagian dari sikap politiknya, yang dia simpulkan sebagai, "Saya mencintai tanah air saya, saya melayani Putin, Shoigu harus diadili dan kami akan terus berjuang."
Dalam pernyataan minggu ini, dia mengatakan dia terus memberi tahu pimpinan tertinggi negara tentang masalah dan mengecam pejabat senior Kremlin karena memblokir liputan media tentang dia dan tentara pribadinya.
Prigozhin tidak secara langsung menantang Putin, melainkan memainkan peran dan bertindak dengan persetujuan mereka yang kecewa atas tindakan militer dalam perang, kata para pejabat, diplomat, dan analis kepada Reuters.
Tentara swasta Prigozhin bertempur bersama pasukan reguler Rusia di Ukraina dan mempelopori serangan selama berbulan-bulan di kota timur Bakhmut yang jatuh awal bulan ini.
REUTERS
Pilihan Editor Indonesia Ikut Pameran Alutsista di Brunei, Promosikan Senapan Serbu sampai Pesawat