TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Italia menangkap 40 orang, Selasa, 30 Mei 2023, dalam tindakan represif baru yang menargetkan mafia 'Ndrangheta, dengan tersangka yang dituduh melakukan perdagangan narkoba dengan rekannya di Amerika Latin menggunakan jaringan bayangan pialang uang China.
"Penggerebekan hari ini adalah operasi penting yang menunjukkan bagaimana 'Ndrangheta adalah gurita yang menjangkau ke mana-mana dengan interkoneksi di seluruh dunia," kata kapten polisi Guardia di Finanza, Angelo Santori.
Terobosan itu terjadi kurang dari sebulan setelah operasi di mana polisi Eropa menangkap lebih dari 100 tersangka mafia dalam operasi besar melawan penyelundupan narkoba dan senjata.
Santori, yang memimpin penyelidikan terbaru di kota utara Bologna, mengatakan polisi mengeksekusi 40 surat perintah penangkapan, termasuk untuk empat orang Albania dan dua tersangka China, serta membatasi pergerakan tersangka anggota mafia Calabria di tujuh wilayah Italia.
Penyelidikan, yang berlangsung dari akhir 2019 hingga Juli 2022, melacak lalu lintas 1,2 ton kokain, 450 kg ganja, dan 95 kg mariyuana, kata polisi Guardia di Finanza dalam sebuah pernyataan.
Jaringan itu mampu menangani penyelundupan narkoba dengan kartel Amerika Selatan yang kuat, termasuk Primeiro Comando da Capital Brasil, dan organisasi kriminal Kolombia, Peru, Meksiko, dan Bolivia, kata polisi.
'Ndrangheta, yang berakar di wilayah Italia selatan Calabria, telah melampaui Cosa Nostra sebagai kelompok mafia paling kuat di negara itu, dan salah satu jaringan kriminal terbesar di dunia.
"Peran aktif dimainkan oleh jaringan subjek China melalui apa yang disebut 'fei ch'ien', sistem transfer uang informal yang mencuci lebih dari 5 juta euro ($ 5,50 juta)," tambah Santori.
Menurut polisi Italia, setelah menerima uang tunai, pialang uang China meneruskannya ke perusahaan perdagangan di China dan Hong Kong. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian mengirimkan uang tersebut ke para cukong narkoba dan kartel Amerika Selatan itu sendiri melalui agen-agen yang berbasis di luar negeri.
Beberapa investigasi baru-baru ini menunjukkan bagaimana kartel narkoba di Italia semakin banyak menggunakan jaringan bayangan dari pialang uang China yang tidak berlisensi untuk menyembunyikan pembayaran lintas batas.
Penyelidikan dibantu dengan mengakses obrolan terenkripsi pada platform yang dibongkar pada 2021 oleh Tim Investigasi Gabungan Europol, dan kerja sama dengan Investigasi Keamanan Dalam Negeri A.S., kata pernyataan polisi Italia.
REUTERS
Pilihan Editor: Menlu Rusia Sergei Lavrov: Barat Dukung Genosida di Ukraina