Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibombardir Rusia, Zelensky Memohon Korea Selatan untuk Kirim 'Perisai Langit'

Reporter

image-gnews
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjabat tangan selama KTT para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. Yonhap via REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjabat tangan selama KTT para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. Yonhap via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUkraina "sangat berharap" agar Korea Selatan bersedia menyediakan peralatan militer pertahanan seperti sistem anti-pesawat untuk menangkis serangan Rusia. Hal ini diungkapkan Presiden Volodymyr Zelensky seperti dikutip dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Korea Selatan.

Zelensky mengucapkan terima kasih atas janji Korea Selatan untuk mengirim kendaraan penjinak ranjau dan bantuan kemanusiaan senilai sekitar US$230 juta. Namun, Zelensky mengatakan Ukraina menginginkan sistem anti-pesawat dan peringatan dini, harian Chosun Ilbo melaporkan pada Selasa 30 Mei 2023 seperti dikutip Reuters.

“Saya tahu ada banyak batasan mengenai dukungan senjata, tetapi prinsip-prinsip itu tidak boleh diterapkan pada sistem dan peralatan pertahanan untuk melindungi aset kita,” kata Zelensky kepada surat kabar itu melalui seorang penerjemah.

"Sistem anti-pesawat bukanlah senjata tetapi peralatan pertahanan murni. Kami harus memiliki perisai langit untuk membangun kembali Ukraina, dan saya sangat berharap Korea Selatan akan mendukung kami di bidang ini."

Dia mengatakan sistem peringatan dini Korea Selatan akan membantu mempertahankan negaranya dari serangan udara Rusia, kata laporan itu.

Sekutu AS dan pengekspor senjata utama, Korea Selatan, sejauh ini mengesampingkan pengiriman bantuan mematikan ke Ukraina. Seoul mempertimbangkan hubungan bisnis dengan Rusia dan pengaruh Moskow atas Korea Utara, meskipun ada tekanan yang meningkat dari Washington dan Eropa untuk memasok senjata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angin segar muncul dari Presiden Yoon Suk Yeol, dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada April, mengisyaratkan kemungkinan perubahan. Ia mengatakan mungkin sulit bagi Seoul untuk terus hanya memberikan bantuan kemanusiaan dan keuangan, jika Ukraina menghadapi serangan berskala besar atau "situasi komunitas internasional tidak dapat memaafkan."

Yoon dan Zelensky bertemu untuk pertama kalinya bulan ini di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) di Jepang, setelah Seoul berjanji untuk memasok peralatan ranjau dan bantuan kemanusiaan tambahan.

Zelensky juga meminta dukungan militer Korea Selatan dalam pidato video kepada anggota parlemen Korea Selatan pada April, termasuk kendaraan lapis baja, serta senjata anti-pesawat, anti-tank, dan anti-kapal.

Pilihan Editor: WSJ: Amunisi Korea Selatan Menuju Ukraina via AS

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

10 jam lalu

Mobil mengantre untuk melintasi perbatasan dari Rusia ke Finlandia di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, 23 September 2022. Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi militer parsial yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam perang di UkrainaLehtikuva/Sasu Makinen via REUTERS
Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

PBB mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022.


Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

15 jam lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dan Presiden Direktur PT Lotte Chemical Indonesia, Yim Dong Hee, meninjau dari jauh kawasan pembangunan Gedung C3 Splitter (menara di belakang) di kawasan industri petrokimia PT Lotte, di Kota Cilegon, Banten, Rabu, 11 September 2024. C3 Splitter akan berfungsi memisahkan produk propylene dengan propana. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

Proses produksi dari pabrik Lotte Chemical itu diharapkan bisa dimulai pada Maret 2025.


Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

18 jam lalu

Perbandingan antara badan pesawat UAV Shahed-136 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada November 2022 (kiri) dan badan pesawat UAV Geran-2 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada Juli 2023 (kanan). (https://arcg.is/1Hay4y)
Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran


KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

18 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.


Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

22 jam lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu mengandalkan ekonomi kreatif sebagai modal diplomasi lunak lewat Indonesian-Wave


Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

1 hari lalu

Institut Seni Indonesia dan Seoul National University sepakat berkolaborasi bidang seni, khususnya musik. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

Penandatanganan MoU antara ISI dan Seoul National University adalah upaya kedua institusi untuk mengembangkan potensi akademik dan kebudayaan


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

1 hari lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


Film 12.12: The Day Melaju Mewakili Korea Selatan di Piala Oscar 2025

2 hari lalu

Film Korea 12.12: The Day. Istimewa
Film 12.12: The Day Melaju Mewakili Korea Selatan di Piala Oscar 2025

Korea Selatan telah memilih film bertema aksi sejarah 12.12: The Day sebagai perwakilan negara tersebut di Piala Oscar 2025. Cerita tentang apa?


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

3 hari lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

3 hari lalu

Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

Kim Jong Un eksekusi mati sekitar 30 pejabat akhir Agustus lalu. Ini deretan hukuman mati oleh pemimpin Korea Utara, termasuk kepada pamannya sendiri.