Dinas kesehatan Uni Eropa menyebutkan seorang pemuda di Spanyol dan dua warga Skotlandia terjangkit flu babi setelah melakukan perjalanan ke Meksiko.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengemukakan saat ini lembaganya tengah menunggu laporan dari Inggris terkait kasus yang terjadi pada orang Skotlandia.
Rusia, Hong Kong, dan Taiwan akan mengkarantina setiap pengunjung yang memperlihatkan gejala terkena flu babi untuk mencegah penyebaran virus itu.
Flu babi menyebar dengan cepat. Pemerintah Meksiko memerintahkan menutup semua sekolah untuk menghentikan penularan. Sementara di Amerika, Kanada dan Eropa ketakutan dengan adanya pandemic ini semakin meningkat.
Kasus virus ini telah menyebarkan ke Amerika, Kanada dan teraklhir ke Spanyol. Namun setidaknya sudah ada 1.300 orang terjangkit virus mematikan ini.
Laporan terakhir di Spanyol ada satu kasus dilaporkan tekena virus H1N1, sementara 17 orang lainnya masih dimonitor kondisinya. Satu kasus itu, dikatakan oleh Departemen Kesehatan Spanyol bahwa orang itu kembali dari Meksiko pada tanggl 22 April.
Sementara di Amerika korban Flu Babi telah menimpa 40 orang termasuk 20 kasus di New York. Sedang enam orang lainnya berada di Kanada. Terakhir, penyelidikan juga dilakukan di Selandia Baru dan Israel.
"Hari ini kami melihat peningkatan jumlah orang yang terjangkit virus flu babi di beberapa negara," kata juru bicara WHO Paul Garwood.
Di Luxembourg, Komisi kesehatan Uni Eropa Androulla Vassiliou mengingatkan masyarakat Eropa untuk menunda perjaklanan yang tidak terlalu penting ke Amerika Serikat dan Meksiko supaya tidak tertular virus flu babi.
"Maksud saya, ini nasihat saja, bukan melarang untuk melakukan perjalanan ke Meksiko dan Amerika Serikat," ujarnya.
AP | EKO NOPIANSYAH