Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah 21 Tahun Buron, Pelaku Genosida di Gereja Rwanda Akhirnya Ditangkap

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Tengkorak orang yang tewas selama genosida Rwanda tahun 1994 diatur dan dikunci di luar Gereja Katolik St. Pierre, di Kibuye, pusat kota Karongo, distrik Karongi Barat Daya Rwanda, 26 Mei 2023. REUTERS/Jean Bizimana
Tengkorak orang yang tewas selama genosida Rwanda tahun 1994 diatur dan dikunci di luar Gereja Katolik St. Pierre, di Kibuye, pusat kota Karongo, distrik Karongi Barat Daya Rwanda, 26 Mei 2023. REUTERS/Jean Bizimana
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merencanakan Pembantaian

Jaksa pengadilan mengatakan Kayishema membantu merencanakan pembantaian gereja, memperoleh bahan untuk membantu melakukan pembunuhan dan mengawasi pembuangan mayat ke kuburan massal.

Baik Kayishema, yang muncul sebentar di pengadilan Afrika Selatan, Jumat, dan ditahan, maupun pengacaranya tidak mengomentari penangkapannya dan tuduhan terhadapnya.

Pastor paroki, seorang Hutu, dihukum sebagai kaki tangan oleh pengadilan Rwanda pada 2007 dan menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Diperkirakan 800.000 etnis Tutsi dan Hutu moderat tewas selama genosida Rwanda, yang didalangi oleh rezim ekstremis Hutu dan dieksekusi dengan cermat oleh pejabat lokal dan warga biasa.

Penangkapan Kayishema berarti sekarang hanya ada tiga buronan yang didakwa oleh pengadilan yang keberadaannya masih belum diketahui, meski Rwanda menilai masih banyak pelaku genosida yang belum ditangkap.

"Penangkapannya memastikan bahwa dia akhirnya akan diadili atas dugaan kejahatannya," kata Serge Brammertz, jaksa dari Mekanisme Residual Internasional untuk Pengadilan Pidana, yang mengambil alih dari pengadilan Rwanda ketika ditutup pada 2008.

REUTERS

Pilihan Editor: Benarkah Adolf Hitler Mati di Indonesia?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahkamah Dunia Sidangkan Keberatan Rusia untuk Kasus Genosida Ukraina

7 hari lalu

Ilustrasi Rusia - Ukraina. REUTERS/Dado Ruvic
Mahkamah Dunia Sidangkan Keberatan Rusia untuk Kasus Genosida Ukraina

Para pejabat Rusia terus menuduh Ukraina melakukan genosida untuk membenarkan invasi mereka.


Masa Penahanan Pemimpin Sekte Kelaparan Kenya Diperpanjang

44 hari lalu

Petugas mengevakuasi anggota sekte kristen Good News International Church yang kelaparan di hutan Shakahola di daerah Kilifi, Kenya 24 April 2023. Hingga kini, petugas masih mencari anggota sekte lain. REUTERS/Stringer
Masa Penahanan Pemimpin Sekte Kelaparan Kenya Diperpanjang

Pengadilan di Shanzu, Kenya memutuskan untuk memperpanjang masa penahanan pemimpin sekte kelaparan Good News International, Paul Mackenzie.


Ribuan Orang di Bosnia Gelar Pawai Memperingati Pembantaian Massal 1995

9 Juli 2023

Seorang perempuan memeluk makam anggota keluarganya pada peringatan pembunuhan warga muslim di Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, 11 Juli 2015. Pada 20 tahun lalu tentara Serbia membunuh lebih dari 8.000 warga muslim. AP/Marko Drobnjakovic
Ribuan Orang di Bosnia Gelar Pawai Memperingati Pembantaian Massal 1995

Pembantaian massal yang terjadi pada 1995 telah menyebabkan ribuan orang Bosnia menjadi korban.


6 Orang Tewas di Kamp Rohingya Bangladesh setelah Kunjungan Jaksa ICC

7 Juli 2023

Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. REUTERS
6 Orang Tewas di Kamp Rohingya Bangladesh setelah Kunjungan Jaksa ICC

6 orang Rohingya tewas dalam bentrokan di kamp pengungsi di Bangladesh yang pecah beberapa jam setelah seorang jaksa ICC berkunjung


Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

2 Juli 2023

Musanze, Rwanda. Foto: Time.com/
Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

Rwanda terkenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata berupa ekowisata menjadi sektor yang berkembang pesat di Rwanda.


Menengok Rwanda, Negara yang Merdeka dari Belgia 61 Tahun Silam

2 Juli 2023

Musanze, Rwanda. Foto: Time.com/
Menengok Rwanda, Negara yang Merdeka dari Belgia 61 Tahun Silam

Rwanda memiliki sejarah yang rumit, terutama konflik berdarah suku Hutu dan Tutsi yang mencapai puncaknya saat genosida Rwanda pada tahun 1994.


Ibu dan Anak Perempuannya Jadi Korban Rudal Rusia di Kyiv, Ukraina: Ini Genosida

1 Juni 2023

Penduduk setempat berduka setelah serangan rudal Rusia menewaskan 3 orang di kompleks klinik kota di Kyiv, Ukraina 1 Juni 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ibu dan Anak Perempuannya Jadi Korban Rudal Rusia di Kyiv, Ukraina: Ini Genosida

Seorang bocah perempuan berusia 11 tahun, ibunya dan seorang wanita lainnya tewas dalam serangan rudal Rusia di Kyiv pada Kamis pagi


Menlu Rusia Sergei Lavrov: Barat Dukung Genosida di Ukraina

30 Mei 2023

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Foreign Minister Meeting G20, Bali, Jumat, 8 Juli 2022. TEMPO/Daniel Ahmad
Menlu Rusia Sergei Lavrov: Barat Dukung Genosida di Ukraina

Menlu Rusia Sergei Lavrov menuding Barat "mendukung genosida" di Ukraina melalui dukungannya terhadap rencana perdamaian Presiden Zelensky.


Prancis Mengadili Mantan Polisi Militer atas Genosida Rwanda

10 Mei 2023

Tengkorak korban genosida tersimpan dalam Museum Memorial Genosida Rwanda di Gisozi di Kigali, Rwanda, Sabtu, 6 April 2019. Pembantaian tersebut terjadi setelah Presiden Juvenal Habyarimana dan mitranya Cyprien Ntaryamira dari Burundi, yang berasal dari suku Hutu, terbunuh ketika pesawat mereka ditembak jatuh di atas ibukota Rwanda. REUTERS/Baz Ratner
Prancis Mengadili Mantan Polisi Militer atas Genosida Rwanda

Seorang mantan polisi militer Rwanda diadili di Prancis, didakwa dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama pembantaian 1994


Jelang Penobatan Raja Charles III, Masyarakat Adat Menuntut Permintaan Maaf

4 Mei 2023

Pangeran Charles menerima cenderamata dari Kepala Sine Mao Tirsupe, Presiden Dewan Kepala Nasional Malvatumauri dalam kunjungannya ke Vanuatu, 7 April 2018. Kunjungan itu dilakukan pada hari keempat lawatannya selama sepekan di Australia. Steve Parsons/Pool via Reuters
Jelang Penobatan Raja Charles III, Masyarakat Adat Menuntut Permintaan Maaf

Jelang penobatan Raja Charles III, pemimpin masyarakat adat dari bekas koloni Inggris menuntut permintaan maaf atas rasisme dan warisan genosida