TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari Rusia yang mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarus. Langkah ini memicu respon keras dari Amerika Serikat.
Berita top 3 dunia kedua adalah tentang sejarah Grup Wagner yang merupakan tentara bayaran Rusia di Ukraina. Terakhir dari top 3 dunia adalah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang meminta agar masyarakat tak gaduh ihwal penggunaan kata Allah. Berikut selengkapnya:
1. AS Kutuk Penyebaran Senjata Nuklir Taktis Rusia di Belarus
Amerika Serikat mengutuk keras kesepakatan yang memungkinkan Rusia menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarus, tetapi belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir mereka, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
"Ini adalah contoh terbaru dari perilaku tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat dari Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari setahun lalu," kata Miller, Kamuis, 25 Mei 2023, menanggapi kesepakatan Rusia Belarus tentang penempatan senjata nuklir.
Sebelumnya Washington memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir dalam konflik akan ditanggapi dengan sanksi "konsekuensi parah" tanpa merinci konsekuensi tersebut
"Saya hanya akan menambahkan bahwa kami tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami atau indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir," kata Miller.
Rusia bergerak maju pada hari Kamis dengan rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarus, yang pemimpinnya mengatakan bahwa hulu ledak sudah bergerak, dalam penyebaran pertama bom semacam itu di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991
Sebelumnya Washington memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir dalam konflik akan ditanggapi dengan sanksi "konsekuensi parah" tanpa merinci konsekuensi tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas melawan Rusia setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina 15 bulan lalu.
Rencana penyebaran nuklir diumumkan oleh Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret.
"Kolektivitas Barat pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," kata menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada pertemuan dengan mitranya dari Belarusia di Minsk.
Barat, kata Shoigu, melakukan semua yang bisa dilakukan "untuk memperpanjang dan meningkatkan konflik bersenjata di Ukraina."
Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis sudah bergerak sesuai dengan perintah yang ditandatangani oleh Putin, meskipun tidak ada konfirmasi dari Kremlin sendiri.
"Pergerakan senjata nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan di Moskow, di mana dia menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya.
Ditanya apakah senjata itu sudah ada di Belarusia, dia berkata: "Mungkin. Ketika saya kembali, saya akan memeriksanya."
Shoigu mengatakan dokumen yang dia tanda tangani di Minsk menyangkut proses penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia.
Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia, yang memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun, akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri, dan dia telah menjadikan perang Ukraina sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup Rusia melawan Barat yang agresif.
Baca di sini untuk berita selengkapnya.