Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

image-gnews
Foto yang diabadikan pada 11 November 2020 ini menunjukkan pemandangan pegunungan Annapurna di Nepal. Annapurna Base Camp (ABC) salah satu destinasi jalur pendakian di barisan Pegunungan Himalaya yang tak kalah tersohor dengan Everest Base Camp.  (Xinhua/Tang Wei)
Foto yang diabadikan pada 11 November 2020 ini menunjukkan pemandangan pegunungan Annapurna di Nepal. Annapurna Base Camp (ABC) salah satu destinasi jalur pendakian di barisan Pegunungan Himalaya yang tak kalah tersohor dengan Everest Base Camp. (Xinhua/Tang Wei)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendaki Nepal yang mendaki Gunung Everest mencatatkan rekor tertinggi pendakian pada pekan ini, yakni 28 kali. Dia menyatakan tidak memiliki rencana untuk gantung sepatu pendakiannya dalam waktu dekat.

Kami Rita, 53 tahun, mencapai puncak gunung tertinggi di dunia setinggi 8.849 meter (29.032 kaki) pada Selasa, 23 Mei 2023. Saat kembali ke ibu kota Nepal, Kathmandu, orang Sherpa itu disambut sebagai pahlawan.

Dia dikelilingi oleh teman dan keluarga setelah terbang dengan helikopter dari Lukla, pintu gerbang menuju pendakian Everest.

"Jika kesehatan saya memungkinkan, saya akan melanjutkan (pendakian) tahun depan," katanya kepada wartawan dalam bahasa Nepal, seperti dikutip Reuters.

Pendakian terakhirnya adalah yang kedua kalinya dia mendaki gunung ke puncak dalam waktu seminggu. Kami Rita pertama kali mendaki Everest pada 1994 dan telah mendaki setiap tahun sejak saat itu kecuali pada 2014, 2015 dan 2020 ketika pihak berwenang menutup gunung tersebut karena berbagai alasan.

Orang Sherpa – salah satu suku di Nepal, sebagian besar berasal dari distrik Solukhumbu, rumah bagi Gunung Everest dan beberapa puncak lainnya. Mereka dikenal karena keterampilan mendakinya dan mencari nafkah terutama dengan membimbing klien asing ke Everest dan puncak Himalaya lainnya.

Nepal mengeluarkan rekor 478 izin ke Everest untuk musim pendakian saat ini yang berakhir pada Mei karena hujan monsun diperkirakan akan melanda Himalaya dan dataran rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratusan pendaki berhasil mencapai puncak musim ini. Sementara 11 pendaki tewas dan tiga pendaki hilang di lereng gunung.

Seorang pendaki Inggris, Kenton Cool, mendaki puncak minggu lalu untuk ke-17 kalinya, pendakian terbanyak oleh orang asing.

Pendakian gunung adalah sumber utama pekerjaan dan pendapatan bagi Nepal yang kekurangan uang. Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi dunia, termasuk Gunung Everest.

REUTERS

Pilihan Editor: Cuaca Panas, Harga Durian Musang King di Malaysia Merosot

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

25 hari lalu

Patan Durbar Square, Nepal. Unsplash.com/Aaron Santelices
Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

29 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

36 hari lalu

Potret keluarga mendiang Ratu Elizabeth II Inggris bersama beberapa cucu dan cicitnya (barisan belakang, kiri ke kanan) Lady Louise Mountbatten-Windsor, James, Earl of Wessex, (barisan tengah, kiri ke kanan) Lena Tindall, Pangeran George , Putri Charlotte, Isla Phillips, Pangeran Louis, (barisan depan, kiri ke kanan) Mia Tindall memegang Lucas Tindall, dan Savannah Phillips, diambil di Kastil Balmoral, Inggris, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dikeluarkan oleh Istana Kensington pada 21 April 2023, The Prince and Princess of Wales/Kensington Palace/Handout via REUTERS
Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

Getty Images menemukan satu lagi foto keluarga Kerajaan Inggris yang sudah diedit.


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

38 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

42 hari lalu

Jurnalis Reuters Issam Abdallah mengambil foto selfie saat bekerja di Maras, Turki, 11 Februari 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

Investigasi Pasukan Sementara PBB di Lebanon menemukan tank Israel membunuh reporter Reuters Issam Abdallah dan melukai beberapa lainnya pada Oktober.


Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

45 hari lalu

Catherine, Princess of Wales dari Inggris mengunjungi The Foundling Museum, di London, Inggris, 25 Mei 2023. Calon Ratu Inggris yang sering dipanggil Kate Middleton ini telah menjabat sebagai pelindung museum sejak 2019. REUTERS/Henry Nicholls
Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

Beberapa kantor berita papan atas menarik sebuah foto Kate Middleton karena dianggap sudah diedit berlebihan


Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

46 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. prameyanews7.com
Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.


Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

49 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

Prabowo Subianto belakangan ini menjadi sorotan media asing karena pencalonannya sebagai presiden serta beberapa pernyataan yang dilontarkannya.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

59 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

10 Januari 2024

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin. Foto: Canva
10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin.