Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Wagner Group, Pasukan Bayangan Rusia di Timur Tengah, Afrika sampai Ukraina

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin membuat pernyataan bersama anggota Wagner selama konflik Rusia-Ukraina di Bakhmut, Ukraina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 20 Mei 2023. Layanan pers
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin membuat pernyataan bersama anggota Wagner selama konflik Rusia-Ukraina di Bakhmut, Ukraina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 20 Mei 2023. Layanan pers "Concord" / Selebaran melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Wagner merupakan sebuah perusahaan militer swasta (private military company atau PMC) asal Rusia yang menjadi topik perbincangan hangat dalam isu geopolitik beberapa waktu terakhir. Mereka erat kaitannya dengan invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.

Kehadiran Grup Wagner di medan perang Ukraina pun mengundang perdebatan internasional. Pasukan itu memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Rusia.

Wagner juga memicu kontroversi yang meluas dan berdampak terhadap stabilitas regional. Untuk memahami seluk-beluk kelompok tentara bayaran inip, perlu diketahui sejarah, ruang lingkup, serta peran mereka di negara selain Ukraina.

Sejarah Pasukan Wagner

Wagner Group didirikan pada 2014 oleh Yevgeny Prigozhin, seorang oligarki yang berhubungan dekat dengan Vladimir Putin. Ia juga dikenal sebagai “koki pribadi” Putin karena mempunyai bisnis katering yang memuaskan selera Presiden Rusia tersebut.

Prigozhin telah lama menjabat sebagai perwakilan Rusia untuk membantu Moskow dalam mencapai sasaran keamanan nasional.

Ia pernah didakwa oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas perannya dalam menjalankan troll factory atau sebuah organisasi yang didirikan untuk menimbulkan masalah, mempengaruhi pandangan politik, dan lain-lain melalui posting internet oleh orang yang tidak benar-benar ada—di Indonesia biasa disebut buzzer -- atas nama Badan Riset Internet (Internet Research Agency atau IRA) milik Federasi Rusia.

Upaya Prigozhin saat itu adalah mempengaruhi pemilihan paruh waktu AS 2018 sehingga ia turut dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS berdasarkan Perintah Eksekutif 13848 (perintah yang memberlakukan hukuman karena ikut campur dalam pemilihan AS).

Prigozhin juga terkana sanksi atas perannya dalam perang Rusia di Ukraina. Sama seperti perjalanan Prigozhin yang penuh dalih, begitu pula dengan sejarah dan aktivitas Grup Wagner selama ini.

Peran Grup Wagner di Negara Konflik

Efektivitas Grup Wagner dinilai tidak merata seiring dikerahkannya pasukan tempur yang mencapai 1.000 hingga 5.000 personel. Banyak tentara bayaran Wagner dikirim ke sejumlah negara termasuk Ukraina, Libya, Sudan, Zimbabwe, dan Venezuela akibat segelintir kelompok teroris, lemahnya struktur pemerintahan, dan atau konflik yang sedang berlangsung. Mereka juga hadir di negara Afrika Tengah dan Afrika Selatan.

Wagner Group berhasil mendiversifikasi aliran pendanaannya dalam artian menerima sumber dana asing meskipun sebagian besar sudah dibiayai oleh kedekatan Prigozhin dengan Kremlin. Misalnya, untuk pekerjaan di Afrika Tengah, Wagner Group dibayar sebagian dengan emas dan berlian.

Pembayaran seperti ini ideal untuk organisasi yang menyembunyikan keuangannya. Permata secara fisik dapat dibawa ke mana-mana dan mudah “dicuci” sehingga bisa menghindari pemeriksaan sistem keuangan formal.

Wagner Group pernah dibayar dengan sumber daya alam—khususnya minyak dan gas—untuk pekerjaan di Suriah. Bayaran dalam bentuk komoditas berharga adalah hal penting karena Wagner Group seharusnya tunduk pada sanksi Departemen Keuangan AS sesuai dengan E.O. 13660 (rezim sanksi yang berfokus pada aktivitas ilegal di Ukraina).

Di Suriah, pasukan Wagner pernah dihajar oleh militer AS dalam baku tembak Februari 2018 di sekitar pabrik gas Conoco dekat Deir al-Zour. Terlepas dari kemunduran tersebut, keputusan Wagner Group untuk memicu perlawanan mencerminkan misi mereka yakni menjaga akses minyak dan gas untuk Rezim Assad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misi Wagner Group lantas diperluas ke wilayah rentan lainnya, terutama Afrika. Pada 2018, Wagner Group muncul di Afrika Tengah—negara yang kaya akan sumber daya, tetapi sangat tidak stabil—dan mendukung Presiden Faustin-Archange Touadera. Namun cakupan penuh aktivitas Wagner Group di Afrika Tengah masih tidak jelas.

Motif Wagner Group tidak lain adalah uang dan rasa nasionalis. Namun, motivasi pemimpin militernya, Dmitriy Utkin, kemungkinan besar lebih kompleks. Utkin merupakan mantan anggota pasukan khusus Rusia yang kabarnya tergila-gila dengan ideologi Adolf Hitler dan Nazi. Ia juga sempat dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada 2017 di bawah E.O. 13660. Nama “Wagner” sendiri berasal dari komposer favorit Utkin, Richard Wagner.

Aktivitas Wagner Group di Ukraina

Sanksi untuk Wagner Group datang dari aktivitasnya di Ukraina ketika berjuang bersama gabungan pasukan militer Rusia, separatis Ukraina, dan kelompok supremasi kulit putih. Ukraina seakan menjadi tempat Wagner Group memperoleh pengalaman medan perang kritis dengan mendukung aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014.

Setelah itu, aktivitas tempur Wagner Group di Ukraina kian berani, khususnya di Kota Luhansk dan Donetsk. Wagner Group juga memperluas operasi di Suriah dan berfungsi sebagai kekuatan tempur untuk kepentingan Rusia.

Tidak seperti entitas kontraktor militer swasta AS—DynCorp dan Blackwater (sekarang bernama Academi)—yang umumnya hanya melindungi personel dan fasilitas Pemerintah AS, Wagner Group terlibat langsung dalam pertempuran.

Bergeser jauh ke utara, di Libya, Wagner Group berperan penting dalam memposisikan Federasi Rusia dalam memengaruhi hasil perang saudara. Secara khusus, Wagner Group telah memasukkan tentara bayaran ke dalam Tentara Nasional Libya milik Khalifa Haftar sebagai penyokong panglima perang.

Hal ini berujung pada posisi Haftar yang semakin kuat, begitu pun dengan pengaruh Rusia pada resolusi Libya yang berkaitan erat dengan akses ke cadangan energi.

Keberhasilan Wagner Group jelas menguntungkan Rusia dan menandakan upaya perluasan kekuasaan, terutama ke bagian dunia yang dianggap penting oleh Moskow secara geopolitik berdasarkan geografi ataupun akses ke sumber daya.

Ketika AS terus mengurangi kehadiran militernya di negara lain, Rusia justru memanfaatkan Wagner Group sebagai salah satu entitas untuk memperluas pengaruhnya dan secara oportunistis mengeksploitasi kekosongan kekuasaan dari Amerika Latin hingga Timur Tengah.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | The Cipher Brief

Pilihan Editor Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Belum Lama Bertemu Jokowi dan Sambangi Masjid Istiqlal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Empat Jet Tempur Rusia Kawal Pesawat Putin ke Timur Tengah

6 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT virtual G20 melalui tautan video di Moskow, Rusia, 22 November 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Empat Jet Tempur Rusia Kawal Pesawat Putin ke Timur Tengah

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan lawatan pertama ke luar negeri sejak perang dengan Ukraina.


Suhu Udara di Kota Terdingin di Dunia di Siberia Minus 58 Derajat

12 jam lalu

Penjual Yegor Dyachkovsky berdiri di samping ikan beku di pasar terbuka pada hari yang sangat dingin di Yakutsk, Rusia, 5 Desember 2023. Suhu di beberapa bagian Republik Sakha, juga dikenal sebagai Yakutsk dan terletak di bagian timur laut Siberia , turun di bawah minus 50 derajat Celsius (minus 58 derajat Fahrenheit) pada 5 Desember. REUTERS/Roman Kutukov
Suhu Udara di Kota Terdingin di Dunia di Siberia Minus 58 Derajat

Cuaca beku melanda sebagian besar wilayah Rusia pada hari Selasa, 5 Desember 2023, dengan suhu di alam liar Siberia turun hingga minus 58 derajat C.


Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

12 jam lalu

Tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 April 2023. REUTERS/Oleksandr Klymenko
Kirim Pengangguran Jadi Tentara Rusia , 10 Warga Nepal Ditahan Polisi

Rusia diduga menggunakan warga Nepal sebagai tentara bayaran dalam perang dengan Ukraina. Enam tentara asal Nepal tewas.


Ukraina Khawatir Kalah Perang jika Kongres AS Tolak Beri Bantuan Militer

16 jam lalu

Prajurit Ukraina mengambil bagian dalam latihan anti-sabotase, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Chernihiv, Ukraina 5 Desember 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ukraina Khawatir Kalah Perang jika Kongres AS Tolak Beri Bantuan Militer

Ukraina khawatir penundaan bantuan Amerika Serikat untuk Kyiv, yang saat ini sedang dibahas di Kongres, akan membuat mereka kalah dari Rusia.


Istri-istri Rusia Minta Suami Mereka Dikembalikan dari Garis Depan Pertempuran

1 hari lalu

Maria Andreeva, yang suaminya dimobilisasi pada Oktober 2022 untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia yang terlibat dalam kampanye militer di Ukraina, berfoto di depan markas Duma Negara, majelis rendah parlemen, di pusat kota Moskow, Rusia, November 30, 2023. REUTERS/Yulia Morozova
Istri-istri Rusia Minta Suami Mereka Dikembalikan dari Garis Depan Pertempuran

Gerakan perempuan Rusia yang menuntut kembalinya suami, putra, dan saudara laki-laki mereka yang dikerahkan ke medan pertempuran semakin banyak.


Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

1 hari lalu

Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov
Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

Sebanyak 44 persen warga Ukraina dalam sebuah survei ingin agar negaranya melakukan negosiasi dengan Rusia dan negara lainnya.


Gedung Putih: Putin Bisa Menang Perang jika Bantuan AS untuk Ukraina Habis

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT virtual G20 melalui tautan video di Moskow, Rusia, 22 November 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Gedung Putih: Putin Bisa Menang Perang jika Bantuan AS untuk Ukraina Habis

Gedung Putih memperingatkan Putin bisa memenangkan perang jika Kongres AS gagal menyetujui pendanaan baru Ukraina


Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

Direktur Anggaran Gedung Putih memperingatkan kongres bahwa Amerika Serikat hampir kehabisan uang dan waktu dalam membantu Ukraina.


Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Tanda Ukraina dan NATO terlihat di sebuah gedung di Vilnius, Lituania 10 Juli 2023. REUTERS/Ints Kalnins
Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam beberapa bulan terakhir, namun pohaknya harus tetap mendukung.


Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

3 hari lalu

Mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. REUTERS/Gleb Garanich
Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

Mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko dicegah saat hendak bepergian ke Polandia bertemu PM Viktor Orban