TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin mengatakan bahwa dinas keamanan Rusia tahu apa yang mereka lakukan setelah seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina mengatakan Presiden Vladimir Putin adalah orang nomor satu dalam daftar pembunuhan Kyiv.
Vadym Skibitsky, wakil kepala dinas intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada surat kabar Die Welt Jerman dalam sebuah wawancara bahwa Kyiv ingin membunuh Presiden Rusia itu "karena dia mengoordinasikan dan memutuskan apa yang terjadi" dalam perang.
"Tetapi pada akhirnya, setiap orang harus bertanggung jawab atas tindakan mereka," kata Skibitsky.
"Putin memperhatikan bahwa kita semakin dekat dan dekat dengannya, tetapi dia juga takut dibunuh oleh rakyatnya sendiri," kata Skibitsky kepada Die Welt.
Skibitsky kemudian menyebutkan orang Rusia lainnya, termasuk bos tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, dan komandan militer Sergei Surovikin - dijuluki "Jenderal Armageddon" oleh media Rusia, sebagai target.
Dia dikutip mengatakan bahwa Putin adalah target yang sulit karena sering "bersembunyi" tetapi sekarang mulai lebih sering muncul di depan umum.
Ketika ditanya apakah langkah-langkah untuk melindungi Putin ditingkatkan setelah wawancara Skibitsky, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, tim pengamanan presiden sudah tahu tugas mereka.
"Percayalah, petugas keamanan kami tahu pekerjaan mereka dan tahu apa yang mereka lakukan," katanya di televisi. Kamis, 25 Mei 2023.
Peskov mengatakan wawancara Skibitsky adalah konfirmasi bahwa tindakan Rusia sudah benar dalam meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina 15 bulan lalu, sebuah konflik yang menurut Ukraina dan Barat adalah perang penaklukan yang tidak beralasan.
“Rezim teroris berbicara tentang aspirasi terorisnya. Operasi militer khusus lebih dari dibenarkan, lebih dari yang diperlukan dan harus diselesaikan dengan mencapai tujuannya,” kata Peskov.
Rusia menggambarkan serangan pesawat tak berawak di Kremlin awal bulan ini sebagai upaya Ukraina untuk membunuh Putin, sesuatu yang ditolak Kyiv pada saat itu.
The New York Times mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa badan intelijen AS percaya serangan pesawat tak berawak ke Kremlin itu kemungkinan didalangi oleh mata-mata Ukraina atau intelijen militer.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Drone Iran, Kesepakatan Prancis- Ukraina, Ilmuwan Hipersonik Rusia