Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utusan Indonesia - Malaysia akan Kunjungi Brussel atas Kekhawatiran UU Deforestasi Uni Eropa

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Misi gabungan Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia, akan mengunjungi Brussel, markas Uni Eropa pada 30 - 31 Mei 2023. Tim ini menyuarakan kekhawatiran atas regulasi deforestasi yang mereka yakini akan berpengaruh pada petani kecil.

Parlemen Eropa menyetujui undang-undang deforestasi penting bulan lalu untuk melarang impor kopi, daging sapi, kedelai, dan komoditas lain ke Uni Eropa. Regulasi itu dikecualikan apabila perusahaan dapat memberikan informasi yang "dapat diverifikasi" bahwa produk tersebut tidak ditanam di lahan yang digunduli setelah 2020. Mereka yang melanggar akan menghadapi denda yang besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 24 Mei 2023 menyatakan, peraturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) ini dapat mengecualikan peran penting petani kecil dalam rantai pasokan global – gagal untuk mengakui signifikansi dan hak mereka. 

“Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut,” katanya.

Selain Airlangga, Joint Mission Indonesia dan Malaysia akan dihadiri Wakil Perdana Menteri/Menteri Perkebunan dan Komoditi Malaysia Fadillah Yusof.  Saat pertemuan Dewan Negara Penghasil Kelapa Sawit (CPOPC) di Kuala Lumpur pada Rabu, 17 Mei 2023, Yusof mengatakan misinya ke Brussel adalah untuk engage dengan Uni Eropa mengenai regulasi itu.

“Mereka (Uni Eropa) mengatakan bahwa petani kecil (usaha kecil dan petani) tidak terpengaruh, jadi kami membutuhkan pedoman yang jelas,” kata Yusof. Dia menambahkan ada masalah ketertelusuran pada mekanisme dan proses audit berjalan.

Menurut pernyataan tertulis, misi tersebut juga akan mengidentifikasi hingga membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh, agar regulasi tidak membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para pelaku petani kecil kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia dan Malaysia menyumbang sekitar 85 persen dari ekspor minyak sawit global. Uni Eropa adalah pasar terbesar ketiga mereka. Jakarta dan Kuala Lumpur menuduh Uni Eropa melakukan kebijakan diskriminatif yang menargetkan minyak kelapa sawit.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kekhawatirannya mengenai regulasi deforestasi Uni Eropa ini saat menerima kunjungan timpalannya dari Slovenia dan Luksemburg – anggota lembaga regional itu, pekan ini. Malaysia sebelumnya bahkan mengancam akan menghentikan ekspornya ke Uni Eropa karena undang-undang deforestasi. 

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket berulang kali membantah ada diskriminasi terhadap impor minyak sawit. “Undang-undang ini berlaku untuk semua produk, baik di Eropa maupun luar negeri. Tidak ada pembedaan, tidak ada pilih kasih,” kata Vincent saat wawancara dengan Tempo, Februari lalu.

Peraturan tersebut disambut baik oleh para pencinta lingkungan sebagai langkah penting untuk melindungi hutan, sebab deforestasi bertanggung jawab atas sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca global.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Zelensky Desak Iran untuk Berhenti Memasok Drone Shahed ke Rusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Petani Gurem Meningkat, Pengamat: Itu Tanda Orang Miskin dari Sektor Pertanian Semakin Banyak

13 jam lalu

Petani memikul gabah yang baru dipanen saat panen raya padi di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Termasuk distribusi air yang disedot dari sungai juga belum merata terutama saat kemarau sekarang. TEMPO/Prima mulia
Petani Gurem Meningkat, Pengamat: Itu Tanda Orang Miskin dari Sektor Pertanian Semakin Banyak

Pengamat pertanian menyoroti jumlah petani gurem yang semakin meningkat. Menurutnya, hal itu menandai jumlah orang miskin dari sektor pertanian kian bertambah.


Petani Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Ombudsman Bandingkan dengan Mekanisme BBM Bersubsidi

13 jam lalu

Stok pupuk subsidi yang berada di gudang lini I (produsen) sampai dengan lini IV (kios resmi) sebanyak 2,2 juta ton.
Petani Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Ombudsman Bandingkan dengan Mekanisme BBM Bersubsidi

Ombudsman mengatakan proses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi lebih sulit dibandingkan ketika seseorang mendapatkan BBM bersubsidi.


Kementan Digadang-gadang Mampu Tingkatkan Taraf Ekonomi Petani

14 jam lalu

Kementan Digadang-gadang Mampu Tingkatkan Taraf Ekonomi Petani

Program Micro Finance Kementan Digadang-gadang Mampu Tingkatkan Taraf Ekonomi Petani


Petani Masih Sulit Mengakses Pupuk Subsidi, Ini Usulan KTNA

15 jam lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Petani Masih Sulit Mengakses Pupuk Subsidi, Ini Usulan KTNA

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) merespons soal penerapan aplikasi iPubers dalam penyaluran pupuk subsidi. Menurut Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta, petani masih menghadapi sejumlah kendala dalam menerapkan mekanisme online tersebut.


KTNA Ungkap Petani Sulit Mendapatkan Pupuk Subsidi, Ini Penyebabnya

16 jam lalu

Pengawasan Pupuk Bersubsidi Diintensifkan agar Tepat Sasaran.
KTNA Ungkap Petani Sulit Mendapatkan Pupuk Subsidi, Ini Penyebabnya

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat Otong Wiranta mengungkapkan petani kesulitan mengakses pupuk subsidi.


Mentan Amran Ajak Petani Percepat Waktu Tanam

17 jam lalu

Mentan Amran Ajak Petani Percepat Waktu Tanam

Kunjungi Kabupaten Bandung, Mentan Amran Ajak Petani Percepat Waktu Tanam


Terang-terangan Cak Imin Tak Akan Lanjutkan Proyek Food Estate Jokowi, Ini Alasannya

20 jam lalu

Bacawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri hari ulang tahun ke 12 Partai Nasdem,  DPP Nasdem, Sabtu, 11 November 2023. Tika Ayu/tempo
Terang-terangan Cak Imin Tak Akan Lanjutkan Proyek Food Estate Jokowi, Ini Alasannya

Cawapres Cak Imin terang-terangan sebut food estate gagal dan jika terpilih tak akan lanjutkan program Jokowi ini. Apa alasannya?


Sengkarut BPR Bangkrut

20 jam lalu

Sengkarut BPR Bangkrut

Otoritas Jasa Keuangan berencana menutup ratusan bank perkreditan rakyat (BPR). Setiap tahun, jumlah BPR bangkrut terus meningkat.


Kader Teriakkan Gibran Golkar di Acara Konsolidasi Internal Beringin, Airlangga: Yang Penting Menang

22 jam lalu

Cawapres Nomor Urut 2 GIbran Rakabuming Raka (tengah) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam rapat konsolidasi internal DPD Partai Golkar Jawa Tengah yang digelar di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 5 Desember 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kader Teriakkan Gibran Golkar di Acara Konsolidasi Internal Beringin, Airlangga: Yang Penting Menang

Teriakan Gibran Golkar menggema saat putra sulung Presiden Jokowi itu mengikuti acara konsolidasi internal DPD Partai Golkar di Solo, Jawa Tengah.


Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

1 hari lalu

Petani mengambil bibit padi yang akan di tanam di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Sawah di kelurahan Rorotan merupakan sawah satu satunya di wilayah Provinsi daerah Jakarta yang memiliki lahan seluas 300 hektar. TEMPO/Magang/Joseph
Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

BPS melaporkan terdapat 16,89 juta petani gurem pada 2023. Jumlah ini mengalami kenaikan 18,54 persen dibanding 2013. Apa alasannya?