TEMPO.CO, Jakarta - Produk fashion Jepang, Uniqlo, dikabarkan memutuskan meninggalkan Rusia setelah menangguhkan operasinya di sana tahun lalu, kata harian Izvestia mengutip wakil menteri perdagangan Rusia.
Pemilik Uniqlo Fast Retailing menangguhkan operasi merek pakaian tersebut di Rusia pada Maret 2022, bergabung dengan sejumlah perusahaan internasional, setelah Moskow meluncurkan serangannya ke Ukraina.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Viktor Yevtukhov mengatakan perusahaan telah memutuskan untuk sepenuhnya meninggalkan Rusia tetapi belum mengajukan permohonan kepada pemerintah, yang berarti rantai tersebut belum memiliki pembeli, Izvestia melaporkan pada Selasa, 23 Mei 2023.
"Saya pikir mereka dapat menawarkan model bisnis mereka kepada pembeli potensial," kata Yevtukhov. "Pengecer Jepang akan dapat menawarkan ... perjanjian sewa, titik penjualan populer dan peralatan yang baik."
Fast Retailing belum menanggapi berita tersebut. Tadashi Yanai, pendiri Fast Retailing, mengatakan kepada media Jepang sebelumnya bahwa Uniqlo mengoperasikan 50 toko di Rusia.
REUTERS
Pilihan Editor Badut atau Pemberontak? Bos Grup Wagner Menguji Kepemimpinan Putin