TEMPO Interaktif, Luksemburg: Uni Eropa berencana perpanjang sanksi terhadap Burma. Selain itu, mereka juga meminta pembebasan tahanan politik negara itu, Aung San Suu Kyi.
Dalam pertemuan di Luksemburg, para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa berharap dapat memberikan sinyal kesiapan mereka untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan junta militer Burma.
Pertemuan semacam ini, diyakini merupakan isyarat perkembangan demokrasi, kata pejabat Uni Eropa.
Sanksi negara-negara Uni Eropa terhadap Burma telah berlangsung selama tiga tahun, termasuk larangan perjalanan bagi pejabat negara itu, embargo senjata dan pembekuan aset milik warga Burma di Eropa.
Sanksi tersebut ditambah tahun 2007, setelah terjadi tindakan kekerasan dalam aksi protes Biksu Budha serta mencantumkan larangan ekspor kayu, logam dan batu mulia.
BBC / FAHAD