TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menjanjikan dukungan untuk Kepulauan Pasifik pada pertemuan puncak di Papua Nugini, Senin, 22 Mei 2023, sementara itu Menteri Luar Negeri AS dijadwalkan juga bertemu dengan para pemimpin Pasifik dan menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini.
Washington dan sekutunya berusaha untuk mencegah negara-negara Kepulauan Pasifik, yang membentang seluas 40 juta kilometer persegi, dari membentuk hubungan keamanan dengan China, kekhawatiran yang meningkat di tengah ketegangan atas Taiwan.
Sejarawan mengatakan PNG dan Kepulauan Solomon - yang tahun lalu mencapai pakta keamanan dengan Beijing - sangat penting bagi upaya AS melintasi Pasifik untuk membebaskan Filipina dalam Perang Dunia Kedua.
Para pemimpin Pulau Pasifik mengatakan naiknya permukaan laut yang disebabkan perubahan iklim adalah prioritas keamanan mereka yang paling mendesak.
Modi mengatakan kepada 14 pemimpin Forum for India-Pacific Islands Cooperation bahwa India akan menjadi mitra pembangunan yang dapat diandalkan untuk negara-negara pulau kecil dan berkomitmen untuk sebuah “Indo Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif”.
“Tanpa ragu kami bersedia berbagi kemampuan dan pengalaman kami dalam teknologi digital, teknologi luar angkasa, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan perlindungan lingkungan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Para pemimpin Quad, Australia, Amerika Serikat, Jepang dan India, telah sepakat di Hiroshima untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik, tambahnya.
Dalam sambutan pembukaannya, Perdana Menteri PNG James Marape mendesak India untuk memikirkan negara pulau kecil yang "menderita akibat permainan negara-negara besar".
Marape mengatakan perang Rusia dengan Ukraina, sebagai contoh, telah menyebabkan inflasi dan harga bahan bakar dan energi tinggi di negara-negara kecil kawasan itu.