TEMPO.CO, Jakarta - PM Yunani Kyriakos Mitsotakis, Senin, 22 Mei 2023, akan menerima mandat resmi untuk mencoba membentuk pemerintahan koalisi setelah gagal meraih kemenangan mayoritas mutlak dalam pemilihan Minggu.
Partai Demokrasi Baru Mitsotakis meraih suara 40,8% melawan 20% suara untuk sayap kiri Syriza.
Ini sebuah hasil yang menakjubkan bagi Mitsotakis, yang pemerintahannya harus berurusan dengan skandal penyadapan, pandemi Covid, krisis biaya hidup, dan kecelakaan kereta api yang mematikan pada Februari yang memicu kemarahan publik.
Tetapi berdasarkan sistem pemungutan suara baru, dia gagal menang langsung, mendapatkan 146 kursi di parlemen beranggotakan 300 orang, di bawah ambang batas 151 anggota parlemen untuk memerintah negara itu sendiri.
Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou diperkirakan akan mengundang Mitsotakis, Senin, dan memberinya mandat tiga hari untuk memimpin negosiasi dengan pihak lain untuk mencoba membentuk koalisi.
Jika pembicaraan itu gagal, pihak kedua dan ketiga - Syriza diikuti oleh partai sosialis PASOK – masing-masing mendapatkan mandat tiga hari juga.
Seandainya tidak ada partai berhasil membentuk sebuah koalisi Sakellaropoulou akan menunjuk pemerintahan sementara untuk membawa negara itu ke pemungutan suara baru sekitar sebulan kemudian.
Mitsotakis, Minggu, mengatakan rakyat memberinya mandat untuk “memerintah dengan kuat dan otonom", menyatakan bahwa dia tidak mungkin bergabung dengan partai lain mana pun.
Pandangannya tertuju pada pemungutan suara kedua yang akan berlangsung di bawah representasi semi-proporsional, dengan bonus kursi skala geser, meningkatkan peluang kemenangan langsung bagi partainya.
“Dinamika hasil lebih dari jelas: rakyat ingin pemerintahan yang kuat, dengan masa jabatan empat tahun, untuk melakukan reformasi yang lebih berani,” kata Mitsotakis setelah kemenangannya, Minggu.
REUTERS
Pilihan Editor: AS Kritik Perintah Israel Bangun Pos Pemukim di Tanah Palestina, Tepi Barat