TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov menganggap pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina akan menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan NATO atau aliansi militer Barat, dalam konflik tersebut. "Tidak ada infrastruktur untuk pengoperasian F-16 di Ukraina dan jumlah pilot serta personel pemeliharaan yang dibutuhkan juga tidak ada," kata Antonov dalam sambutan yang dipublikasikan di saluran pesan Telegram kedutaan, Senin, 22 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.
"Apa yang akan terjadi jika pesawat tempur Amerika lepas landas dari lapangan udara NATO, yang dikendalikan oleh 'sukarelawan' asing?" ujarnya menambahkan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat lalu, mendukung program pelatihan untuk pilot Ukraina dengan jet tempur F-16. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakinkan Biden bahwa pesawat tersebut tidak akan digunakan untuk masuk ke wilayah Rusia.
Biden juga mengumumkan paket bantuan militer senilai US$375 juta, termasuk artileri dan kendaraan lapis baja, untuk Ukraina pada hari terakhir KTT G7, yang berlangsung selama tiga hari di Hiroshima Jepang, akhir pekan lalu
Antonov mengatakan bahwa setiap serangan Ukraina di Krimea akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia. “Penting bagi Amerika Serikat untuk sepenuhnya menyadari tanggapan Rusia,” kata Antonov.
Ukraina telah mengintensifkan serangannya terhadap target yang dikuasai Rusia terutama di Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat menjadi penyokong utama Ukraina dalam upayanya melawan invasi Rusia, dengan mengirim bantuan senjata hingga penerapan sanksi ekonomi. Moskow menyebut pihaknya perlu melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu demi mempertahankan diri dari ekspansi NATO ke timur Eropa.
REUTERS
Pilihan Editor: Menteri Ben-Gvir Kunjungi Al-Aqsa dan Mengklaim Israel Bertanggung Jawab Atas Wilayah Itu