TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner menyebut pasukannya akan meninggalkan kota Bakhmut, timur Ukraina, akhir pekan ini, menyusul perebutan penuh wilayah itu. Dia menyatakan pihaknya telah menjalankan tugas seperti yang telah dijanjikan
"Wagner tidak membuat kemajuan. Wagner hari ini tidak merebut wilayah. Kami telah merebut semua wilayah yang kami janjikan, hingga sentimeter terakhir," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio yang diposting di aplikasi perpesanan Telegram, Minggu, 21 Mei, 2023, seperti dilansir Reuters.
"Seperti yang kami nyatakan kemarin. Kami menyerahkan posisi kami kepada Kementerian Pertahanan (Rusia) dan pada tanggal 25 (Mei) kami meninggalkan zona konflik,” ujarnya menambahkan.
Prigozhin, pada Sabtu mengatakan, pasukannya telah menguasai Bakhmut, yang telah diserang oleh pasukan Rusia selama lebih dari sembilan bulan. Tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, hingga para pemimpin militer dari Kyiv membantahnya pada Minggu.
Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa pasukan Kyiv bergerak maju melawan pasukan-pasukan Rusia di pinggiran dan kian dekat pada “pengepungan taktis” kota. Sebelum invasi skala penuh Rusia, Bakhmut, menjadi rumah bagi 70.000 orang.
Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraine, mengatakan pada Minggu bahwa ia telah mengunjungi posisi-posisi garis depan dekat Bakhmut, tempat pertempuran berkobar selama lebih dari sembilan bulan. Penegasan Syrskyi bahwa pasukan Ukraina tetap bergerak maju di sepanjang sisi kota diulang oleh Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar.
“Pasukan-pasukan kami telah mengambil kota dalam sebuah semi-pengepungan, yang memberi kami kesempatan untuk menghancurkan musuh. Musuh harus mempertahankan diri di bagian kota yang mereka kuasai,” kata Maliar di Telegram.
Pasukan-pasukan Ukraina masih mempertahankan fasilitas-fasilitas industri dan infrastruktur dan telah mengklaim bagian wilayah yang tinggi, kata Maliar.
Dalam 24 jam terakhir, serangan Rusia di sekitar Bakhmut tidak berhenti, termasuk serangan-serangan udara di kota dan desa Ivanivske di rute baratnya, kata pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Bakhmut tidak memiliki nilai strategis, menurut para analis militer. Namun Moskow mengatakan menguasai Bakhmut akan menjadi batu loncatan untuk maju ke kawasan industri Donbas yang diklaim telah dianeksasi dari Ukraina.
REUTERS
Pilihan Editor: Raja Thailand Berang Timnas Thailand Kalah dari Indonesia, Ini Profil Maha Vajiralongkorn Raja Terkaya di Dunia