TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambar hancurnya Bakhmut sama dengan Hiroshima, kota di Jepang yang terkena bom atom dalam perang dunia kedua. "Saya akan memberi tahu Anda. Foto-foto reruntuhan Hiroshima benar-benar mengingatkan saya pada Bakhmut dan permukiman serupa lainnya," kata Zelensky kepada wartawan setelah meletakkan bunga di cenotaph kepada para korban bom atom pertama di dunia di sebuah kota. "Tidak ada yang tersisa hidup-hidup, semua bangunan hancur."
Bakhmut adalah wilayah yang diperebutkan antara Rusia dan Ukraina. Rusia mengklaim bahwa Bakhmut telah jatuh. Presiden Vladimir Putin memuji kemenangan pasukannya di Bakhmut dengan menggambarkannya sebagai "pembebasan" dalam sebuah pernyataan di situs web Kremlin.
Yevgeny Prigozhin, Kepala Grup Wagner yang merupakan kelompok tentara barayan Rusia, pada Minggu menyatakan bahwa pasukannya telah merebut semua wilayah di kota Bakhmut, Ukraina timur seperti yang dijanjikan. Grup Wagner akan meninggalkan zona konflik pada akhir pekan ini.
"Wagner tidak membuat kemajuan. Wagner hari ini tidak merebut wilayah. Kami telah merebut semua wilayah yang kami janjikan, hingga sentimeter terakhir," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.
"Seperti yang kami nyatakan kemarin. Kami menyerahkan posisi kami kepada Kementerian Pertahanan (Rusia) dan pada tanggal 25 (Mei) kami meninggalkan zona konflik."
Prigozhin mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah menguasai Bakhmut. Kota ini telah diserang oleh pasukan Rusia selama lebih dari sembilan bulan. Namun klaim Prigozhin bahwa Bakhmut telah jatuh ke tangan Rusia dibantah oleh Zelensky dan para pemimpin militer.
Sementara itu, Kedatangan Zelensky di Hiroshima pada Sabtu sore dengan pesawat pemerintah Prancis menandai perubahan dramatis. Dalam pertemuan itu, Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin lainnya menyerukan lagi agar Rusia mengakhiri invasi ke Ukraina dan mengumumkan sanksi baru serta meningkatkan bantuan militer.
Pada hari terakhir KTT yang berlangsung selama tiga hari itu, Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai US$ 375 juta untuk Ukraina, termasuk artileri dan kendaraan lapis baja. "Bersama dengan seluruh G7 kami mendukung Ukraina. Saya berjanji kita tidak akan ke mana-mana," kata Biden kepada Zelensky.
Dukungan Biden untuk Ukraina digaungkan oleh semua pemimpin G7, yang bersama Amerika Serikat dan tuan rumah KTT Jepang termasuk Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada. Biden sebelumnya mengonfirmasi bahwa Washington mendukung pelatihan sekutu pilot Ukraina pada pesawat tempur F-16, meskipun tidak termasuk komitmen mengirimkan jet tersebut.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pelatihan akan dimulai musim panas ini. Inggris menjanjikan Ukraina akan mendapatkan angkatan udara yang dibutuhkan di masa depan.
REUTERS
Pilihan Editor: Menteri Ben-Gvir Kunjungi Al-Aqsa dan Mengklaim Israel Bertanggung Jawab Atas Wilayah Itu