TEMPO.CO, Jakarta - Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin mengklaim Bkhmut telah jatuh ke tangan tentara bayarannya dalam sebuah video yang diposting di Telegram, di mana para pejuang mengibarkan bendera Rusia dengan latar belakang reruntuhan.
"Hari ini tanggal 20 Mei, sekitar tengah hari, Bakhmut diambil seluruhnya," kata Prigozhin dalam video tersebut, menambahkan bahwa pejuang Wagner akan menggeledah kota yang direbut sebelum menyerahkannya kepada tentara Rusia.
"Pada 25 Mei kami akan sepenuhnya memeriksa (Bakhmut), membuat garis pertahanan yang diperlukan dan menyerahkannya kepada militer," kata Prigozhin. "Kami sendiri akan pergi ke kamp lapangan."
Suara artileri terdengar di latar belakang video Prigozhin. Namun, Prigozhin melanjutkan pertarungannya dengan militer Rusia.
"Operasi untuk menangkap Bakhmut berlangsung selama 224 hari," ujar Prigozhin yang mengenakan seragam kamuflase. Kerugian Moskow akan jauh lebih kecil jika bukan karena jenderal yang tidak kompeten, tambahnya.
Bakhmut, kota tambang garam yang pernah berpenduduk 70.000 orang, menjadi tempat pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia di Ukraina selama lebih dari setahun.
Jatuhnya Bakhmut, di mana Moskow dan Kyiv diyakini menderita kerugian besar, akan memungkinkan Moskow membawa pulang kemenangan kunci setelah serangkaian kekalahan yang memalukan.
Itu juga terjadi sebelum serangan balasan besar yang telah dipersiapkan Kyiv selama berbulan-bulan. Zelensky sendiri telah memperingatkan bahwa jatuhnya kota itu akan membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk merebut lebih banyak bagian Donbas.