TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Volodymyr Zelensky dari Ukraina mendarat di kota Hiroshima Jepang, Sabtu, 20 Mei 2023, para fotografer memperbesar zoom lensa kamera ke badan pesawat: sebuah jet militer berlabel pemerintah Prancis.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, tawaran diplomatik Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membuat beberapa sekutunya marah dan waspada terhadap niatnya meskipun Paris memberikan bantuan militer dan keuangan yang besar ke Ukraina.
Namun pada Jumat, ketika Zelensky pertama kali mendarat di Jeddah untuk berpidato di ajang Liga Arab, Airbus Prancis yang dihiasi dengan bendera tiga warna menandai sebuah pencapaian bagi Macron.
Menurut para pejabat Prancis, ide untuk membawa pemimpin Ukraina ke G7 telah berlangsung selama beberapa minggu setelah pembicaraan awal dengan tuan rumah Jepang khususnya mengingat daftar peserta yang lebih panjang.
Anggota Global South, istilah untuk sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk India dan Brasil, dua negara yang tidak menjauhkan diri dari Moskow, juga menghadiri KTT G7.
"Ukraina meminta agar Presiden Zelensky diangkut oleh tentara Prancis," kata seorang pejabat kepresidenan Prancis, menambahkan bahwa keputusan telah dibuat pada Rabu.
Menurut para pejabat tersebut, delegasi Ukraina dijemput dari perbatasan Polandia sebelum melakukan penerbangan empat jam ke Jeddah sebagai bagian dari upaya lebih luas Zelensky untuk menjangkau negara-negara yang masih netral dalam konflik tersebut.
"Sebuah kesempatan baginya untuk menjelaskan posisinya dengan negara-negara yang tidak biasa ia ajak bicara,” kata pejabat Prancis kedua.
Berbicara menjelang pertemuan bilateral dengan Macron di Hiroshima, Zelensky berterima kasih kepada Prancis dan mengatakan dia telah menerima "sinyal positif" dari negara-negara Arab tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Salah satu pejabat, yang melakukan perjalanan pesawat bersama delegasi Ukraina, mengatakan betapa lelahnya mereka dan mengambil kesempatan untuk tidur dalam penerbangan 15 jam dari Saudi ke Jepang, melintasi wilayah udara China dalam perjalanannya.
Tetapi, kata pejabat itu, Zelensky beberapa kali memanggil tim diplomatik dan militernya untuk mempersiapkan bagaimana mereka akan menangani dinamika dan pandangan yang berbeda yang dimiliki masing-masing calon lawan bicara mereka tentang perang. Tujuannya, kata para pejabat Prancis, adalah untuk mengubah pendirian mereka.
Itu bukan pertama kalinya Paris turun tangan untuk menawarkan kenyamanan penerbangannya. Sebuah jet Falcon pemerintah Prancis telah membawa Zelensky dari Brussel ke Polandia pada Februari setelah pertemuan puncak kepala negara Eropa, kata para pejabat Prancis.
"Sebuah pesawat dengan warna Republik Prancis telah tiba di Hiroshima," cuit Macron setelah bertemu Zelensky. "Di atas pesawat, delegasi Ukraina datang ke G7 untuk bekerja bersama kami dan mitra kami demi kemenangan Ukraina dan memulihkan perdamaian di Eropa."
REUTERS
Pilihan Editor: Washington Bungkam sementara Tenggat Plafon Utang Kian Dekat