TEMPO.CO, Jakarta - Petugas pemadam kebakaran di Alberta berada dalam siaga tinggi untuk lonjakan kobaran api selama akhir pekan yang panjang di provinsi Kanada yang kaya minyak, yang menghambat produksi energi, evakuasi rumah dan kerusakan properti setelah awal musim kebakaran yang intens.
Rekor suhu tinggi dan kurangnya hujan tahun ini telah menyebabkan kebakaran hutan meluas yang membakar hampir 830.000 hektare tanah di Alberta, sekitar 10 kali ukuran kota terbesar di provinsi tersebut, Calgary, menurut Alberta Wildfire.
Menjelang akhir pekan Hari Victoria, pihak berwenang telah menutup beberapa taman dan perkemahan di Alberta, dan menyerukan kepada penduduk untuk menghindari kegiatan yang dapat memicu kebakaran hutan, untuk menghindari menggunakan sumber pemadaman kebakaran.
Liburan akhir pekan, ketika penduduk biasanya pergi berkemah atau menikmati aktivitas luar ruangan lainnya dalam cuaca yang lebih hangat, biasanya terjadi peningkatan kebakaran hutan musiman, beberapa di antaranya disebabkan oleh manusia secara tidak sengaja.
"Kita semua akan waspada akhir pekan ini," kata Christie Tucker, manajer unit informasi di Alberta Wildfire, Jumat. "Kami diposisikan untuk tindakan berkelanjutan pada kebakaran hutan yang saat ini, kami siap untuk memulai yang baru dan kami terus membawa sumber daya tambahan."
Lebih dari 2.800 petugas pemadam kebakaran dari Kanada dan Amerika Serikat berjuang memadamkan 39 kebakaran hutan aktif Jumat, dan lebih banyak lagi diharapkan bergabung, Sabtu.
Kebakaran hutan telah menguji keterampilan manajemen bencana Kepala Daerah Alberta Danielle Smith menjelang pemilihan provinsi pada 29 Mei.
Sekitar 275 rumah, bisnis dan properti lain rusak, sementara lebih dari 10.000 orang dievakuasi, Jumat, menurut pejabat pemerintahan Alberta. Beberapa perusahaan minyak dan gas terpaksa menghentikan atau memulai kembali produksi secara sporadis karena risiko kebakaran yang berfluktuasi.
Selama beberapa minggu terakhir, gas yang mengalir dari Kanada ke AS rata-rata hanya 7,1 miliar kaki kubik per hari (bcfd), jauh di bawah rata-rata 8,4-bcfd yang diekspor sejak awal 2023 dan 9,0-bcfd pada 2022, menurut Refinitiv .
REUTERS
Pilihan Editor: Bos Grup Wagner Klaim Rebut Seluruh Bakhmut