TEMPO.CO, Jakarta - India akan mulai menarik uang kertas pecahan 2.000 Rupee atau setara Rp 360.604 yang merupakan nilai tertinggi yang beredar. Keputusan ini diumumkan oleh bank sentral pada Jumat, 19 Mei 2023.
Penarikan uang kertas 2.000 Rupee ini menurut pejabat tinggi kementerian keuangan, TV Somanathan, tidak akan menyebabkan gangguan baik dalam kehidupan normal maupun ekonomi. Penarikan uang kertas itu terjadi menjelang pemilihan di empat negara bagian besar pada akhir tahun tahun dan pemungutan suara nasional pada musim semi 2024.
Sebagian besar partai politik India diyakini menimbun uang tunai berdenominasi tinggi untuk mendanai biaya kampanye pemilihan. Uang tunai ini guna menghindari batasan pengeluaran ketat yang diberlakukan oleh Komisi Pemilihan.
Saat mengumumkan penarikan uang kertas, Reserve Bank of India (RBI) membeberkan bukti bahwa pecahan 2.000 Rupee tidak umum digunakan untuk transaksi.
Uang kertas itu akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah, namun masyarakat akan diminta untuk menyetor dan menukarnya dengan denominasi yang lebih kecil paling lambat 30 September 2023.
"Stok uang kertas dalam denominasi lain terus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mata uang publik," tambah RBI dalam sebuah pernyataan.
Uang kertas 2.000 Rupee diperkenalkan pada 2016 setelah pemerintah pimpinan Narendra Modi tiba-tiba menarik pecahan 500 dan 1.000 Rupee. Penarikan pecahan 500 dan 1.000 Rupee itu dalam upaya untuk menghapus pemalsuan uang kertas tersebut dari peredaran.
Rencana tersebut sedikit berhasil, namun akibatnya India kekurangan uang tunai yang sistemik dengan menghilangkan 86 persen mata uang ekonomi yang beredar berdasarkan nilai dalam semalam. Pemerintah mulai mengeluarkan uang kertas 500 Rupee baru beberapa hari kemudian, dan menambahkan pecahan 2.000 Rupee untuk mengisi kembali mata uang yang beredar dengan lebih cepat.
Sejak itu, bank sentral fokus pada pencetakan uang kertas 500 Rupee ke bawah dan tidak mencetak uang kertas 2.000 Rupee baru dalam empat tahun terakhir.
Bank-bank India telah melaporkan pertumbuhan kredit dua digit dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah simpanan di bank naik lebih cepat untuk memenuhi permintaan kredit.
REUTERS
Pilihan Editor: Volodymyr Zelenskiy Hadir di KTT Liga Arab