Pimpinan G7 umumkan sanksi baru untuk Rusia
Para pemimpin G7 diperkirakan akan mengumumkan sanksi yang diperketat terhadap Rusia dan memperdebatkan strategi atas konflik selama lebih dari setahun yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Tujuh negara yang mendominasi era setelah Perang Dunia Kedua setelah penghancuran Hiroshima dan Nagasaki, juga terkena bom nuklir AS, semakin ditantang oleh China yang berkuasa dan Rusia yang tidak dapat diprediksi.
Inggris akan mengumumkan larangan berlian Rusia dan impor logam dari Rusia termasuk tembaga, aluminium dan nikel untuk mendukung Ukraina. London mengkonfirmasi ini dalam sebuah pernyataan.
London juga akan menargetkan 86 orang dan perusahaan tambahan dari kompleks industri militer Putin, selain mereka yang terlibat dalam industri energi, logam, dan perkapalan, katanya.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Eropa juga akan membatasi penjualan berlian Rusia. Para pejabat masih membahas rincian pengumuman terakhir mereka tentang Rusia serta memperdebatkan bahasa yang tepat tentang China, menurut orang-orang dari empat negara yang terlibat.
Sementara Amerika Serikat akan menambahkan 70 entitas ke daftar hitam ekspornya, dan memperluas otoritas sanksinya menjadi 300 entitas serta sektor baru ekonomi Rusia, seperti dikonfirmasi seorang pejabat senior administrasi AS.
"Anda akan mendengar pernyataan persatuan, kekuatan, dan komitmen yang kuat dalam tanggapan kami terhadap perang agresi Rusia," kata pejabat itu. "Anda akan melihat langkah-langkah baru diambil untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi dan melemahkan kemampuannya untuk berperang."
Tujuannya adalah untuk menutup celah penghindaran di negara-negara dari Eropa hingga Asia dan Timur Tengah, menargetkan barang-barang yang digunakan Rusia dalam berperang, mengurangi ketergantungan pada ekspor energinya, dan memutus aksesnya ke sistem keuangan internasional.