Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Iklim, Volume Air di Separuh Danau Besar Dunia Menyusut 22 Gigaton

Pemandangan Danau Elizabeth, yang telah mengering selama beberapa tahun, karena wilayah tersebut mengalami kondisi panas dan kekeringan yang ekstrem, di Danau Elizabeth, sebuah komunitas lepas di Los Angeles County, California, AS, 18 Juni 2021. REUTERS/Aude Guerrucci //File Foto/File Foto
Pemandangan Danau Elizabeth, yang telah mengering selama beberapa tahun, karena wilayah tersebut mengalami kondisi panas dan kekeringan yang ekstrem, di Danau Elizabeth, sebuah komunitas lepas di Los Angeles County, California, AS, 18 Juni 2021. REUTERS/Aude Guerrucci //File Foto/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Volume air di lebih dari separuh danau dan waduk besar di dunia telah menyusut sejak awal 1990-an, terutama karena perubahan iklim, yang meningkatkan kekhawatiran tentang air untuk pertanian, pembangkit listrik, dan konsumsi manusia, demikian temuan sebuah penelitian yang diterbitkan pada Kamis, 18 Mei 2023.

Sebuah tim peneliti internasional melaporkan bahwa beberapa sumber air tawar paling penting di dunia - dari Laut Kaspia antara Eropa dan Asia hingga Danau Titicaca di Amerika Selatan - kehilangan air dengan laju kumulatif sekitar 22 gigaton per tahun selama hampir tiga dekade. Itu sekitar 17 kali volume Danau Mead, waduk terbesar di Amerika Serikat.

Fangfang Yao, ahli hidrologi permukaan di University of Virginia yang memimpin penelitian di jurnal Science, mengatakan 56% penurunan danau alami didorong oleh pemanasan iklim dan konsumsi manusia, dengan pemanasan "bagian yang lebih besar dari itu".

Ilmuwan iklim umumnya berpikir bahwa daerah gersang di dunia akan menjadi lebih kering akibat perubahan iklim, dan daerah basah akan menjadi lebih basah, tetapi studi tersebut menemukan kehilangan air yang signifikan bahkan di daerah lembab. "Ini tidak boleh diabaikan," kata Yao.

Para ilmuwan menilai hampir 2.000 danau besar menggunakan pengukuran satelit yang dikombinasikan dengan model iklim dan hidrologi.

Mereka menemukan bahwa penggunaan manusia yang tidak berkelanjutan, perubahan curah hujan serta limpasan, sedimentasi, dan kenaikan suhu telah menurunkan permukaan danau secara global, dengan 53% danau menunjukkan penurunan dari tahun 1992 hingga 2020.

Hampir 2 miliar orang, yang tinggal di cekungan danau yang mengering, terkena dampak langsung dan banyak daerah menghadapi kekurangan air dalam beberapa tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmuwan dan juru kampanye telah lama mengatakan perlu mencegah pemanasan global melebihi 1,5 derajat Celcius untuk menghindari konsekuensi perubahan iklim yang paling dahsyat. Dunia saat ini memanas dengan laju sekitar 1,1C.

Studi terbaru ini menemukan penggunaan manusia yang tidak berkelanjutan mengeringkan danau, seperti Laut Aral di Asia Tengah dan Laut Mati di Timur Tengah, sementara danau di Afghanistan, Mesir, dan Mongolia dilanda kenaikan suhu, yang dapat meningkatkan kehilangan air ke atmosfer.

Permukaan air naik di seperempat danau, seringkali sebagai akibat dari pembangunan bendungan di daerah terpencil seperti Dataran Tinggi Tibet Dalam.

REUTERS

Pilihan Editor Joe Biden Mendadak Batal ke PNG, Digantikan oleh Blinken

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ancaman Krisis Air Bersih Akibat Perubahan Iklim, Begini Proyeksi Kondisi Jakarta ke Depannya

1 hari lalu

Warga antre untuk mengambil air bersih di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Hingga kini, 400 kepala keluarga dari RT 008 dan RT 009 kampung pesisir Marunda Kepu belum bisa mendapatkan air bersih. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Ancaman Krisis Air Bersih Akibat Perubahan Iklim, Begini Proyeksi Kondisi Jakarta ke Depannya

Krisis air bersih di Jakarta berpotensi meluas akibat perubahan iklim. Begini proyeksi kondisi Jakarta ke depannya menurut para peneliti.


Danau Maninjau Tercemar, Ikan Rinuak Langka Sejak Tujuh Bulan Lalu

6 hari lalu

Pemandangan Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Agam, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Danau Maninjau Tercemar, Ikan Rinuak Langka Sejak Tujuh Bulan Lalu

Ikan rinuak itu menjadi langka setelah air Danau Maninjau tercemar akibat terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau.


Mengenal Zaman Es Hangat 700 Ribu Tahun Lalu yang Berperan dalam Perubahaan Iklim Modern

8 hari lalu

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Mengenal Zaman Es Hangat 700 Ribu Tahun Lalu yang Berperan dalam Perubahaan Iklim Modern

Para ilmuwan menemukan bahwa 700.000 tahun yang lalu, Zaman Es Hangat telah mengubah pola iklim secara permanen


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

9 hari lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

12 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

13 hari lalu

Petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa Pemberontakan Punah dalam mengkampanyekan Perubahan Iklim di dekat Gedung Parlemen di London, Inggris, 8 Oktober 2019. Aksi unjuk rasa tersebut merupakan tahapan terakhir dalam kampanye global atas langkah yang lebih tegas dan lebih cepat terhadap perubahan iklim, yang dikoordinasikan oleh kelompok tersebut. REUTERS/Henry Nicholls
Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

Belanda menangkap 1.500 aktivis yang berunjuk rasa di Den Haag pada Sabtu lalu. Jumlah aktivis yang ditangkap adalah yang terbanyak.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

14 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


7 Negara dengan Cadangan Air Tawar Terbesar di Dunia

16 hari lalu

Ilustrasi air bersih.
7 Negara dengan Cadangan Air Tawar Terbesar di Dunia

Sebagian besar air tawar di dunia tak mudah diakses manusia


Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

17 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

Penerbangan domestik jarak pendek di Prancis sudah dilarang sejak 23 Mei lalu.


5 Musisi Dunia yang Terkenal Peduli Lingkungan, Ini Beragam Donasi Mereka

19 hari lalu

Gaya Chris Martin saat bandnya Coldplay tampil membawakan lagu dalam konser One Love Manchester di Manchester, 4 Juni 2017.  (Dave Hogan via AP)
5 Musisi Dunia yang Terkenal Peduli Lingkungan, Ini Beragam Donasi Mereka

Berikut adalah lima musisi dunia yang dikenal karena peduli lingkungan dan telah melakukan berbagai aksi dukungan serta donasi