TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah truk menabrak bus sekolah di Australia hingga menyebabkan tujuh anak mengalami luka serius. Bus sekolah yang mengalami kecelakaan itu mengangkut 45 siswa di pinggiran kota Melbourne. Tujuh anak masih dirawat di rumah sakit.
Staf rumah sakit mengatakan beberapa anak menderita cedera kepala, amputasi lengan, dan diduga mengalami cedera tulang belakang akibat benturan truk sampah. Truk menabrak bus sekolah dari belakang yang menyebabkan bus terbalik pada Selasa sore, 16 Mei 2023 di sebelah barat Melbourne.
Enam anak dilaporkan awalnya terjebak di dalam bus yang hancur, menurut Otoritas Pemadam Kebakaran Negara. Kru darurat harus memasuki kendaraan yang tertabrak melalui jendela di atap bus. Kaca depan yang pecah lalu digunakan sebagai pintu keluar darurat.
Sebanyak 21 anak awalnya dibawa dengan ambulans dari lokasi kecelakaan untuk mendapatkan perawatan medis. Sebanyak tujuh anak lainnya tetap di rumah sakit.
Pengemudi truk berusia 49 tahun, yang bernama Jamie Gleeson, muncul di pengadilan untuk menghadapi empat dakwaan mengemudi berbahaya yang menyebabkan cedera serius, menurut laporan 9News Australia. "Kecepatan akan dipertimbangkan serta bagian dari penyelidikan," kata Inspektur Polisi Michael Cruse.
Baca Juga:
Pada saat kecelakaan lalu lintas terjadi, anak-anak sedang kembali ke sekolah setelah bertanding dalam sebuah acara atletik. Cruse memberikan penghormatan kepada orang yang lewat dan pengemudi bus sekolah yang terluka, dan tetap membantu anak-anak turun dari kendaraan.
Salah satu anak berada dalam perawatan intensif, kata CEO Royal Children's Hospital Melbourne Bernadette McDonald. Usia para korban antara lima hingga 11 tahun.
“Anak-anak menderita banyak luka traumatis termasuk amputasi lengan sebagian dan seluruhnya, beberapa luka remuk, luka parah pada kepala dan tubuh, luka kepala, luka pecahan kaca. Tiga pasien sedang dipantau dengan hati-hati dalam hal cedera tulang belakang,” ujar McDonald.
Dia juga mengatakan rumah sakit membantu beberapa keluarga yang sangat trauma. "Kami bekerja sangat keras untuk memberikan dukungan dan perawatan trauma yang mereka perlukan, tidak hanya sekarang tetapi juga dalam beberapa minggu dan bulan mendatang."
McDonald mengatakan seorang anak kehilangan seluruh lengannya. Namun dia tidak merinci berapa banyak anak yang terluka dan diamputasi sebagian.
Sersan Senior Detektif Polisi Paul Lineham dari Unit Investigasi Tabrakan Utama mengatakan bus itu dilengkapi dengan sabuk pengaman. "Kami tidak tahu berapa banyak anak-anak yang selamat oleh sabuk pengaman pada saat terjadi tabrakan," kata Lineham kepada Australian Broadcasting Corporation. "Kejadiannya cukup mengerikan."
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Oposisi Turki Adukan Kecurangan di Ribuan Surat Suara saat Pemilu Turki