TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pembakar diduga menyulut kebakaran hostel yang menewaskan sedikitnya enam orang di ibu kota Selandia Baru, kata polisi pada Rabu 17 Mei 2023, ketika mereka membuka penyelidikan pembunuhan.
Asap dan api menyelimuti Loafers Lodge berlantai empat dengan 92 kamar di Wellington pada Selasa dini hari, membuat penduduk sekitar mengungsi menyelamatkan diri.
"Saya dapat memastikan bahwa kami memperlakukan kebakaran ini sebagai insiden pembakaran," kata inspektur polisi dan pejabat komandan distrik Dion Bennett kepada wartawan, menolak memberikan alasan lengkap. "Kebakaran ini diperlakukan sebagai investigasi pembunuhan."
Beberapa orang yang selamat dari hostel merangkak menembus asap menuju tempat yang aman, sementara yang lain diselamatkan dari atap oleh petugas pemadam kebakaran menggunakan truk tangga.
Mereka yang meninggal masih berada di gedung yang hangus.
Polisi memiliki daftar orang yang ingin mereka ajak bicara, tambahnya, tetapi sejauh ini belum ada yang ditangkap.
Petugas pemadam kebakaran menemukan enam mayat di dalam hostel, tetapi belum dapat mencari korban lainnya karena sebagian atap telah runtuh di lantai paling atas.
Polisi mengatakan jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Dua jam sebelum kobaran api terjadi, sebuah sofa terbakar di dalam gedung tanpa dilaporkan ke layanan darurat, kata polisi sebelumnya. Penyelidik sedang mencari kemungkinan hubungan antara dua insiden itu, kata mereka.
Tim pengintai polisi memasuki gedung pada Rabu untuk pertama kalinya sejak dinyatakan aman, untuk mencari bukti dan menemukan korban tewas.
"Pemeriksaan TKP akan ekstensif dan metodis dan kami perkirakan akan memakan waktu, kemungkinan beberapa hari mengingat ukuran bangunan yang besar," kata Bennett.