TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Selasa 16 Mei 2023 diawali oleh berita tentang mengapa lembaga survei gagal memprediksi hasil pemilu Turki dengan kemenangan Erdogan.
Sementara di urutan kedua mengenai profil Kemal Kilicdaroglu, rival terkuat Recep Tayyip Erdogan dalam memperebutkan pemilu presiden Turki.
Adapun di urutan ketiga, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Rusia berharap kerja sama dengan Turki tetap berlanjut setelah pemilu selesai digelar.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Erdogan Menang, Mengapa Lembaga Survei Gagal Memprediksi Hasil Pemilu Turki?
Hasil pemilu Turki ternyata jauh dari perkiraan lembaga survei yang menunjukkan kandidat oposisi memimpin, sehingga menjadi kejutan bagi pasar dan pemilih ketika Tayyip Erdogan unggul dalam persaingan kursi presiden.
Dengan putaran kedua yang ditetapkan pada 28 Mei antara Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu, perkiraan tersebut diabaikan dan lembaga survei merefleksikan letak kesalahan survei mereka menjelang pemungutan suara yang dianggap sebagai salah satu yang paling penting dalam sejarah Turki.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Erdogan Dapat Lawan Kuat Kemal Kilicdaroglu di Pemilu Turki, Siapa Dia?
Pemilu Turki putaran pertama yang digelar Minggu, 14 Mei 2023 menghadirkan kejutan. Ramalan lembaga survei bahwa Recep Tayyip Erdogan bakal terlempar dari kursi kepresidenan pada putaran pertama, tak terbukti. Sebaliknya, meski unggul tipis dari rivalnya, Kemal Kilicdaroglu, Erdogan masih memimpin hasil perolehan sementara dengan kemenangan 49,5 persen. Sementara Kilicdaroglu, meraih 44,96 persen suara.
Meski demikian, Erdogan yang telah memimpin Turki selama 20 tahun, menghadapi lawan yang kuat. Dalam putara kedua pada 28 Mei mendatang, Erdogan dan Kilicdaroglu akan bersaing keras.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Rusia: Siapa Pun Pemenang Pemilu, Kerja Sama dengan Turki Tetap Berlanjut
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Rusia berharap kerja sama dengan Turki tetap berlanjut setelah pemilu selesai digelar. Rusia berharap siapa pun yang memenangkan pemilu Turki, tetap melanjutkan, memperdalam dan memperluas kerja sama dengan negeri Beruang Merah itu.
Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki yang telah berkuasa selama 20 tahun, mendapat lawan kuat dari oposisi dalam pemilihan presiden pada putaran pertama, 14 Mei lalu. Ia gagal mendulang lebih dari 50 persen suara sehingga pemilu putaran kedua akan dilakukan pada 28 Mei mendatang.
TRT World dan Anadolu Agency yang dikelola negara melaporkan bahwa pada Senin bahwa Erdogan memimpin dengan 49,5 persen, sementara kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu meraih 44,89 persen, setelah 99,87 persen kotak suara dibuka. Erdogan dan Kilicdaroglu sekarang akan berhadapan dalam pemilihan putaran kedua yang akan diadakan pada 28 Mei.
Baca berita selengkapnya di sini
AL JAZEERA | REUTERS | AL ARABIYA